BUKAN SARANG PENYAMUN
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 24 November 2024 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 2666 kali
Baca: MATIUS 21:12-17
Dan berkata kepada mereka, "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 1-3
Kata “penyamun” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai: orang yang menyamun, perampok, perampas. Alkitab Terjemahan LAI memakai kata “penyamun” untuk menggambarkan kemarahan Yesus karena ada orang-orang yang menjadikan Bait Allah, yang seharusnya berfungsi sebagai rumah doa, tetapi hari itu terlihat bak sarang penyamun. Tak heran jika Yesus marah besar dan melakukan “pembersihan” dengan cara yang terlihat mengejutkan.
Jika kita mengingat definisi kata “penyamun” tadi, kita bisa mengerti alasan kemarahan Yesus. Bait Allah yang seharusnya menjadi tempat orang berbakti, menyembah Allah, dan mempersembahkan korban persembahan kepada Allah, sedang dijadikan sarana untuk merampok dan merampas, lewat aktivitas perdagangan yang terjadi di sana. Yesus tidak mau orang-orang yang hendak datang ke Bait Allah menjadi terhalang dan dirugikan oleh tindakan bak penyamun yang hari itu sedang terjadi di sana.
Jangan salah paham akan kemarahan Yesus di Bait Allah tersebut. Dalam konteks masa kini, Allah rasanya tidak melarang orang percaya untuk berdagang dan mengambil untung—tentu saja jika dilakukan secara benar dan keuntungan diambil dengan wajar. Namun, terhadap segala tindakan yang merugikan, berkenaan dengan perampasan, dan perampokan secara halus maupun terang-terangan kepada sesama orang percaya, Allah tidak berkenan dengan tindakan tersebut. Mari pastikan hidup kita agar dijauhkan dari sikap bak penyamun terhadap sesama, kecuali kita siap berhadapan dengan amarah Tuhan!
—GHJ/www.renunganharian.net
JANGAN PERNAH BERNIAT MERUGIKAN SESAMA
KARENA AKAN MEMBAWA KITA BERURUSAN DENGAN ALLAH!
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria