SAUL DAN DAUD
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 29 April 2024 00:00
- Ditulis oleh Arie Saptaji
- Dibaca: 5546 kali
Baca: 1 SAMUEL 17:31-39
Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, memasang ketopong tembaga di kepalanya, dan mengenakan baju zirah kepadanya. (1 Samuel 17:38)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-raja 23-25
Seorang warga jemaat berhasil menuntaskan suatu transaksi bisnis dan menceritakan kabar gembira itu kepada pendeta yang membimbingnya. “Wah, doa saya mantap, bukan? Memang, doa orang benar itu besar kuasanya,” kata pendeta itu. Lain waktu, warga lain gagal berbisnis dan meminta masukannya. Pendeta itu berkata, “Wah, kamu kurang iman sih!” Ketika ada kesuksesan, pendeta menyatakan ikut berperan; ketika terjadi kegagalan, kesalahan ditimpakan sepenuhnya kepada umat.
Lagak pendeta itu mirip dengan sikap Saul dalam pertempuran melawan bangsa Filistin. Ia memimpin pasukannya di Lembah Tarbantin, tetapi selama empat puluh hari, ia membiarkan telinganya mendengarkan tantangan dan hinaan musuh, tanpa berbuat apa-apa. Ia hanya menyediakan hadiah bagi siapa saja yang berhasil mengalahkan Goliat.
Ketika Daud menyatakan kesiapannya menghadapi si raksasa, Saul segera mengenakan baju perangnya kepada gembala domba itu. Diam-diam ia ingin ikut andil dalam perjuangan Daud. Jika anak muda ini nantinya menang, namanya akan ikut disebut-sebut, dianggap ikut berjasa. Namun, Daud tidak terbiasa mengenakan baju perang dan menanggalkannya. Ia maju menghadapi Goliat bukan atas nama Saul, melainkan atas nama Allah Israel.
Pemimpin yang melayani umat dengan baik patut dihormati. Namun, tidak selayaknya ia menjadi gila hormat sampai membuat umat merasa berutang budi kepadanya. Pemimpin yang bijak akan mengajak umat untuk bersyukur dan mengagungkan Tuhan.
—ARS/www.renunganharian.net
KEPEMIMPINAN MENGARAHKAN UMAT AGAR BERSYUKUR KEPADA
TUHAN, BUKAN PANGGUNG UNTUK MENCURI KEMULIAAN-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria