TAK AKAN BERHENTI
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 11 Mei 2023 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 7113 kali
Baca: 1 SAMUEL 12:16–25
“Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.” (1 Samuel 12:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tawarikh 1–2
Samuel dikenal sangat bijaksana saat menjadi pengadil bagi orang-orang Israel. Ia melayani dengan sungguh-sungguh sebagai seorang nabi dan imam pilihan Tuhan. Samuel menjalankan panggilan hidupnya dengan seluruh kemampuan dan pengabdian yang begitu baik, baik di hadapan Tuhan maupun umat-Nya.
Kesetiaan Samuel diuji ketika bangsanya menghendaki seorang raja manusia seperti yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Samuel kecewa mendengar keinginan bangsanya itu. Di sisi lain, Samuel menangis karena Tuhan berkata bahwa bukan dirinya yang mereka tolak, tetapi Tuhanlah yang mereka tolak. Alih-alih meninggalkan bangsanya itu, Samuel dengan sabar berkata, “Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu” (ay. 23).
Bukankah kita pun kerap mengalami penolakan-penolakan yang sama seperti yang dialami Samuel? Kesungguhan kita melayani ternyata tidak selamanya memuaskan orang-orang yang kita layani, lalu mereka menolak kita. Apa reaksi kita? Belajar dari Samuel, kiranya kita didapati Tuhan tetap setia kepada panggilan hidup kita. Meski beberapa orang meragukan kesetiaan kita, kiranya kita tidak menjadi kecewa dan tetap setia melayani Tuhan. Diragukan dan ditolak memang mengecewakan, tetapi hal itu tidak mengubah hati kita untuk tetap setia memenuhi panggilan hidup kita.
—SYS/www.renunganharian.net
KETEGUHAN HATI DAN KESETIAAN KITA TERUJI
KETIKA ORANG-ORANG MULAI MERAGUKAN INTEGRITAS HIDUP KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria