MENJAGA ANUGERAH KEKUDUSAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 15 Februari 2023 00:00
- Ditulis oleh Zefanya Duta P.
- Dibaca: 7641 kali
Baca: IMAMAT 20:8
“Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.” (Imamat 20:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 7
Manusia disebut sebagai makhluk yang tidak pernah puas. Artinya, kita akan selalu menginginkan lebih dari apa yang telah kita dapatkan, dan tidak pernah mensyukuri apa yang kita miliki. Oleh karena itulah, maka ada pepatah “diberi hati, malah merogoh ampela”. Pepatah ini menunjukkan bahwa sering kali kita sulit untuk menerima apa yang kita dapatkan, karena kita masih bernafsu untuk mendapatkan lebih.
Dalam bacaan ini, Tuhan mengingatkan manusia untuk menjaga hidupnya dari nafsu yang berlebih dengan tetap berpegang dan melakukan ketetapan-Nya. Tuhan hendak menjaga hidup umat-Nya dari segala nafsu, karena nafsu manusia dapat menghancurkan hidupnya sendiri. Untuk itulah maka umat-Nya harus berpegang dan melakukan ketetapan-Nya. Terlebih lagi karena Tuhan telah menguduskan hidup manusia, bukan manusia sendiri yang mencapai kekudusan melalui usahanya. Apabila manusia tidak dapat mengendalikan nafsunya, maka kekudusan yang Tuhan berikan akan ternodai, dan dengan demikian maka sama saja dengan melecehkan Tuhan. Tetapi dengan tetap berpegang dan melakukan ketetapan Tuhan, maka manusia dapat menjaga kekudusan yang telah Tuhan beri.
Kekudusan adalah anugerah yang Tuhan beri bagi kita. Untuk itulah, maka kita diminta untuk menjaga kekudusan kita dengan mengingat dan menghidupi ketetapan Tuhan. Dengan demikian, maka kita dapat menerima dan mensyukuri apa yang kita capai dan kita miliki, sehingga anugerah Tuhan tidak sia-sia.
—ZDP/www.renunganharian.net
KEHIDUPAN YANG PENUH NAFSU TIDAK AKAN
MEMBERIKAN KETENTERAMAN DAN KEDAMAIAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria