KALA HATI RAPAT TERTUTUP
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 17 Desember 2021 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 9744 kali
Baca: YUNUS 4:1-5
Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. (Yunus 4:4-5)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Petrus 1-2
Seperti yang dikhawatirkan Yunus, Tuhan berbelaskasihan dan mengampuni penduduk Niniwe. Yunus, yang menginginkan kebinasaan Niniwe, begitu marah hingga ia memilih mati (ay. 3). Melihat reaksi Yunus, Tuhan bertanya, “Layakkah engkau marah?” (ay. 4). Dan, apa yang kemudian terjadi?
“Yunus telah keluar meninggalkan kota itu …” (ay. 5a). Terjemahan ini kurang tepat. Teks Ibrani “Wayatsa Yonah min-ha’ir …” seharusnya diterjemahkan menjadi “Maka keluarlah Yunus dari kota itu …”. Apa artinya? Begitu Yunus mendengar pertanyaan Tuhan “Layakkah engkau marah?”, dia langsung meninggalkan Niniwe. Tanpa menjawab, tanpa berpamitan, tanpa berbicara sepatah kata pun, Yunus langsung pergi.
Respons yang keterlaluan itu menunjukkan betapa Yunus sama sekali tak mau menerima koreksi atas sikapnya yang salah. Respons Yunus yang tak pantas itu menunjukkan sikap Yunus yang amat tertutup, yang menolak mengakui pandangannya yang salah, dan menolak mengoreksi prinsipnya yang keliru. Sampai ujung kitab Yunus, Alkitab tidak menceritakan bagaimana akhirnya sikap Yunus.
Ada pelajaran berharga yang patut kita ambil dari sana: Ketertutupan ternyata bisa sedemikian parah hingga sedikit pun tak ada kesediaan untuk mendengar pendapat yang berbeda, setitik pun tak ada celah untuk menerima kritik, apalagi melakukan koreksi diri atas pandangan dan sikap yang keliru. Kisah Yunus adalah kritik yang keras terhadap ketertutupan, sekaligus ajakan untuk serius menjauhi ketertutupan, dan menggantinya dengan keterbukaan.
—EE/www.renunganharian.net
KETERTUTUPAN ADALAH TEMBOK TEBAL YANG TAK MEMBERI JALAN
BAGI PERBAIKAN DAN PERUBAHAN.—O.S. Raille
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria