NGEYEL
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 09 Desember 2021 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 8100 kali
Baca: YUNUS 1:1-3
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. (Yunus 1:3a)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Timotius 1-6
Ngeyel (bahasa Jawa) berarti sulit diberi tahu, suka menentang (nasihat, arahan, dll.), cenderung menuruti kemauan sendiri, mengambil jalan tidak pada arah yang seharusnya ditempuh, bahkan memilih langkah yang menjauhi atau bertentangan dengan tujuan yang harus dicapai, tanpa alasan memadai, atau tanpa alasan sama sekali.
Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe untuk mengingatkan penduduk kota itu agar mereka bertobat (ay. 2), tetapi Yunus justru ke Yafo, lalu berlayar ke Tarsis untuk menjauhi tugas itu, bahkan untuk menjauh dari Tuhan (ay. 3). Alasan Yunus? Yunus tidak mau orang Niniwe bertobat, diampuni, dan selamat. Yunus ingin orang Niniwe dibinasakan. Alasan yang egois dan kejam. Ternyata, Yunus adalah orang yang ngeyel, bahkan—tak tanggung-tanggung—Yunus ngeyel kepada Tuhan.
Tetapi, tahukah Anda bahwa kita pun—sesekali atau sering— bersikap seperti Yunus: ngeyel kepada Tuhan? Mungkin ada yang bilang, “Ngeyel kepada Tuhan? Mana kami berani? Kalaupun ngeyel, kami ngeyel yang biasa-biasa saja.” Benarkah? Coba lihat ini: Mestinya beribadah di gereja, tetapi menghabiskan hari Minggu di tempat wisata. Mestinya bertindak jujur, tetapi melakukan korupsi. Mestinya menggunakan waktu secara bertanggung jawab, tetapi menghabiskannya untuk hal-hal tak bermakna. Dan banyak lagi. Bukan ngeyel kepada Tuhankah semua itu?
Agaknya, tak habis-habisnya kita harus bertelut memohon ampun kepada Tuhan, karena makin dalam kita memandang hidup kita, makin banyaklah kita temukan ke-ngeyel-an kita kepada Tuhan.
—EE/www.renunganharian.net
MAKIN DALAM KITA MEMANDANG HIDUP KITA, MAKIN BANYAKLAH
KITA TEMUKAN KE-NGEYEL-AN KITA KEPADA TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria