MENERIMA KRITIK
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 31 Oktober 2021 00:00
- Ditulis oleh Heman Elia
- Dibaca: 7060 kali
Baca: GALATIA 2
Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku dengan terang-terangan menentangnya, sebab ia salah. (Galatia 2:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 23-24
Sungguh tidak mudah menerima kritik dengan lapang dada. Kritik, terutama yang tajam, acap kali kita hayati sebagai serangan terhadap pribadi kita. Kita mungkin serta-merta mempertahankan diri dan membantah tuduhan kritik tersebut. Rasa tidak suka dapat terarah kepada pribadi yang mengkritik dan mendorong kita untuk menyerang balik. Padahal mungkin saja ada kebenaran yang tidak terbantahkan yang ingin disampaikan. Bahkan banyak kritik yang amat bermanfaat untuk memperbaiki hidup kita, juga untuk kebaikan jemaat.
Rasul Petrus mendapatkan kritik yang pedas dan terang-terangan dari rekannya, Paulus. Kritik itu pun disampaikan di depan umum, lalu diulang kembali sebagai tulisan di suratnya yang ditujukan kepada jemaat Galatia. Paulus mempersoalkan perilaku Petrus yang munafik, sebuah tuduhan yang berat. Penyebabnya, Petrus menunjukkan persahabatannya dengan orang-orang yang tidak bersunat dengan makan bersama mereka. Namun ketika orang Yahudi datang, Petrus menjauh supaya tidak dipandang buruk oleh mereka. Paulus mengangkat persoalan ini karena ingin orang percaya menyadari tentang tidak adanya perbedaan antara orang Yahudi dengan orang bangsa lain yang telah ada di dalam Kristus.
Bersyukur bahwa Petrus menerima teguran Paulus. Jemaat tidak terpecah. Mereka pun memperoleh pandangan yang tepat soal sunat dan tidak lagi membedakan suku. Keteladanan Petrus patut kita ikuti. Kita perlu belajar menerima kritik tanpa sakit hati dan kemarahan.
—HEM/www.renunganharian.net
BELAJAR MENERIMA KRITIK ADALAH
BAGIAN DARI MENJADI SEMAKIN DEWASA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria