MARAH YANG BENAR
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 28 Jun 2021 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 9306 kali
Baca: NEHEMIA 5:1-13
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. (Nehemia 5:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 18-22
Apa yang membuat kita marah? Biasanya, bagaimana kita menangani kemarahan? Saya terkadang menyesali kemarahan yang sudah telanjur. Kadang alasan kemarahan saya memang benar, namun saya kurang bijaksana menyampaikan amarah. Di kesempatan lain, saya bahkan marah karena hal-hal yang tidak prinsip. Sesuatu yang kemudian saya sesali. Saya sadar, saya masih perlu terus belajar dari pernyataan Aristoteles ini: “Marah itu gampang. Setiap orang dapat melakukannya. Tetapi marah kepada orang yang tepat dengan porsi, waktu dan tujuan serta cara yang tepat, itu tidak mudah dan tidak setiap orang bisa melakukannya.”
Saat Nehemia sedang mengupayakan kesejahteraan orang Yahudi dengan membangun tembok Yerusalem, ia berhadapan dengan orang-orang yang justru mencari keuntungan dari kemalangan rekan sebangsanya. Orang-orang kaya memanfaatkan bencana kelaparan dan krisis ekonomi saat itu untuk menguasai kehidupan dan aset orang lain. Mereka memperbudak dan menjual saudara-saudaranya sendiri. Mendengar keluhan itu, Nehemia sangat marah.
Dalam amarahnya, Nehemia tetap bertindak hati-hati. Ia berpikir masak-masak tentang apa dan bagaimana tindakan terbaik yang akan dilakukannya (ay. 7). Itu sekaligus menjadi kesempatannya berdoa dan meminta hikmat Tuhan. Ia pun mengambil keputusan yang tepat, yang mendorong dan menolong semua orang menaati Tuhan. Kemarahan yang benar memang membawa kebaikan bagi sesama dan memuliakan nama Tuhan.
—HT/www.renunganharian.net
KEMARAHAN YANG BENAR LAHIR DARI NIAT DAN TUJUAN YANG KUDUS,
NAMUN JUGA DISAMPAIKAN DENGAN KASIH YANG TULUS
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria