SAKSI YANG BENAR
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 07 April 2021 00:00
- Ditulis oleh Ludia Lembang
- Dibaca: 9660 kali
Baca: YOHANES 20:11-18
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” (Yohanes 20:18a)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 19-21
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan “saksi” adalah orang yang melihat, mengetahui dan mengalami sendiri suatu peristiwa. Menjadi saksi Tuhan berarti mereka yang melihat, mengetahui dan mengalami karya-karya Allah dalam hidupnya. Menjadi saksi Tuhan adalah panggilan setiap orang Kristen. Hanya saja panggilan ini tidak selamanya mampu dilakukan karena tidak mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan, kurang percaya diri atau malu dan takut mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Penulis Injil Yohanes menempatkan Maria Magdalena sebagai tokoh pertama yang menyaksikan dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Hal ini karena kecintaannya pada Sang Guru yang ditunjukkan dengan tindakan ingin merempah-rempahi jasad Gurunya. Tindakannya yang pagi-pagi pergi ke kubur di mana Yesus dibaringkan menjadikannya orang yang pertama kali mengetahui kebangkitan Yesus. Dialah yang pertama kali berjumpa dengan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Jadi Maria Magdalena memiliki kualitas dan kapasitas sebagai saksi atas kebangkitan Yesus sebagai Tuhan. Kisah perjumpaannya dengan Yesus memberinya keyakinan yang kuat bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Tuhan memakainya menjadi saksi untuk para murid meski awalnya mereka meragukannya.
Jadi untuk menjadi saksi Tuhan yang efektif haruslah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Hal ini bukanlah perkara mudah tetapi penuh dengan tantangan dan mungkin juga penolakan. Namun rasa cinta yang besar kepada Tuhan akan menjadi penyemangat bagi setiap kita untuk menyaksikan kebenaran-Nya.
—LL/www.renunganharian.net
SAKSI YANG BENAR ADALAH MEREKA YANG MENGALAMINYA SENDIRI
DAN MENYAMPAIKAN DALAM KEBENARAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria