PAHIT MENJADI MANIS
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 18 Maret 2021 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 11397 kali
Baca: KELUARAN 15:22-27
... tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. (Keluaran 15:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 14-16
Orang-orang Israel baru saja menyaksikan pembelaan Tuhan. Betapa tidak? Dengan ajaib Tuhan membelah laut Teberau sehingga mereka dapat berjalan di tengah-tengah laut dan melihat musuh-musuhnya dibinasakan-Nya. Mereka takjub dan bersorak, namun hanya sekejap. Pujian kepada Tuhan berubah menjadi persungutan saat mereka minum air di Mara yang pahit rasanya. Mereka marah dengan situasi hari itu.
Bukankah Tuhan yang memimpin perjalanan mereka? Mengapa Tuhan memberi air yang pahit? Bukankah ada tempat lain yang menyediakan air yang manis? Tetapi Tuhan menjawab ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka dengan mukjizat. Diubahnya air yang pahit itu menjadi manis.
Kita mungkin pernah atau sedang mengalami situasi yang pahit dalam hidup. Rasa pahit itu mungkin berupa persoalan yang mengimpit kita, sakit penyakit, atau kegagalan dalam usaha kita. Ketika Tuhan mengizinkan semua itu terjadi, marahkah kita? Apakah kita mulai meragukan-Nya? Sebuah nasihat bijak berkata: Jika kita tidak mengalami kegagalan dan merasakan pahitnya, kita tidak dapat merasakan manisnya kesuksesan. Jika Tuhan tidak memimpin dan membawa kita di sebuah tempat yang pahit, maka kita tidak akan pernah menikmati yang manis dari Tuhan. Bukan tanpa tujuan jika Tuhan membawa kita melewati masa pahit. Dia ingin melatih iman kita agar bertumbuh untuk memercayai-Nya. Tuhan punya rencana terbaik, dan Dia sanggup mengubah situasi yang pahit itu menjadi manis!
—SYS/www.renunganharian.net
HADAPILAH HIDUP INI SEPAHIT APA PUN KEADAANNYA,
SEBAB TUHAN PASTI MENGUBAHNYA MENJADI MANIS
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria