YESUS MENINGGALKAN NAZARET
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 18 Februari 2021 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 8612 kali
Baca: MATIUS 4:12-17
Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. (Matius 4:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 12-13
Sony, bukan nama sebenarnya, sempat merasa “tidak terima” ketika keluarganya harus berpindah dari kota metropolitan ke sebuah desa yang berjarak 300-an kilometer. Ia merasa sulit menerima fakta dan harus meninggalkan kota kelahirannya karena kondisi yang memaksa. Namun, siapa sangka bahwa semua itu bagian dari rencana Tuhan? Kelak di daerah yang baru itu, ia tak hanya mengenal Tuhan dengan lebih baik karena bergabung dengan komunitas yang tepat, tetapi juga bertemu dengan wanita yang kini menjadi istrinya.
Membaca nas renungan hari ini, kita mungkin berpikir bahwa Yesus mengalami hal yang biasa. Cuma pergi dari Nazaret, lalu tinggal di tepi danau. Apa yang menarik? Namun, catatan selanjutnya membuat kita mengerti bahwa kepergian Yesus dari Nazaret ke daerah Zebulon dan Naftali, yang tampak sebagai hal yang biasa pasca ditangkapnya Yohanes (ay. 12), ternyata menggenapi nubuat yang pernah diucapkan oleh Yesaya (ay. 14-16). Alkitab memang tak mencatat bahwa Yesus mendapat “perintah langsung” dari Bapa-Nya, tetapi dari peristiwa ini kita mengerti bahwa Tuhan dapat membawa kita menggenapi rencana-Nya lewat berbagai cara, meski tampaknya kebetulan atau tak mengenakkan!
Apakah hari ini kita sedang menghadapi dilema atau sukar menerima kenyataan hidup yang berbeda dengan keinginan atau harapan kita? Tahan dulu kesimpulan Anda karena Allah belum selesai bekerja dalam hidup Anda. Yakinlah bahwa keberadaan, situasi, atau ketidaknyamanan yang kita alami adalah bagian dari rencana-Nya yang terbaik bagi kita.
—GHJ/www.renunganharian.net
ALLAH TAK PERNAH KEHABISAN CARA
UNTUK MEMBAWA KITA MENGGENAPI RENCANA-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria