MENGAGUMI SEMESTA
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 03 April 2020 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 12487 kali
Baca: Mazmur 8:1-10
Jika aku melihat langit-Mu … apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? (Mazmur 8:4-5)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 8-11
Seorang teman saya berkata, “Saya paling mudah merasakan kehadiran Allah ketika saya sedang menikmati alam. Saat menjelajah di hutan atau di pantai, mudah sekali bagi saya menyadari kebesaran Allah. Saya sadar betapa kecilnya saya di dunia ini, dan itu menuntun hati saya untuk menyembah Tuhan.”
Pengalaman yang demikian juga diungkapkan oleh Daud dalam Mazmur 8 ini. Saya membayangkan Daud sedang berada di bagian atas istananya di suatu malam yang gelap, dan ia menengadah ke langit. Ia mengagumi bintang-bintang yang bersinar terang, dengan konstelasi yang indah dan menakjubkan. Lalu ia membandingkannya dengan betapa kerdilnya seorang manusia, makhluk lemah dan terbuat dari debu tanah. Namun di saat yang sama ia juga mengagumi kemurahan Allah. Manusia lemah itu diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya (Kej. 1:26-27), dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, serta diberi otoritas atas ciptaan lainnya (ay. 6-7).
Sebagian orang mungkin berhenti hanya sebatas mengagumi keindahan dan kedahsyatan alam semesta. Tetapi sebagian lainnya melangkah lebih jauh dengan mengagumi Si Pencipta kedahsyatan tersebut, yaitu Allah. Dengan anugerah-Nya, Dia tetap mengasihi manusia sekalipun mereka jatuh ke dalam dosa. Dia menjelma menjadi salah satu dari kita, di dalam diri manusia Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita. Kesadaran akan kebenaran ini kiranya membuat kita makin mengagumi-Nya.
—HT/www.renunganharian.net
DIBANDINGKAN KEAGUNGAN SEMESTA, MANUSIA SANGATLAH KERDIL,
NAMUN KASIH ALLAH MEMBUATNYA BERHARGA DAN MULIA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria