DIANGGAP TIDAK WARAS
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 22 Januari 2020 00:00
- Ditulis oleh Richard Tri Gunadi
- Dibaca: 16551 kali
Baca: Markus 3:20-35
Waktu keluarga- Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. (Markus 3:21)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 14-16
Iman (nama samaran), beberapa waktu yang lalu mengambil keputusan percaya kepada Yesus dan dibaptis. Iman bersemangat mengikut Yesus, banyak karakternya diubahkan, dan dia berusaha mengajak orang tua, saudara-saudara, dan kawan-kawannya untuk belajar Alkitab dan mengenal Yesus. Akibatnya, selain ditolak, dia dianggap tidak waras. Orang tua, saudara-saudara, dan teman-temannya tidak bisa menerima perubahannya karena mengikut Yesus.
Kalau saat ini kita dianggap tidak waras, ditolak, dan dibenci orang-orang yang dahulu “mengasihi” karena kita mau taat kepada Tuhan, tak perlu kecewa. Yesus pernah dianggap tidak waras oleh orang-orang, Yesus dikatakan kerasukan Beelzebul, Yesus dibenci oleh mereka yang tidak suka melihat kebenaran Firman Tuhan disampaikan dan kuasa iblis dikalahkan. Coba bayangkan apa yang harus dialami Maria, Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon (nama saudara-saudara-Nya di Markus 6:3) mendengar Yesus dikatakan tidak waras. Mereka berusaha mengambil Dia, tapi Yesus tetap giat memberitakan Injil. Saat kita melakukan kehendak Allah, artinya kita siap mendapat penolakan, termasuk penolakan dari orang tua dan saudara kandung. Kita harus siap dikatakan tidak waras dan dijauhi oleh mereka yang sebetulnya kita kasihi.
Tidak perlu membenci orang-orang yang menolak kita karena mereka tidak suka kita mengikut Yesus. Tetap kasihi mereka, doakan mereka dan tolong saat mereka mengalami kesulitan hidup. Tidak apa kita dianggap tidak waras karena mengikut Yesus, karena Yesus pernah merasakannya.
—RTG/www.renunganharian.net
DITOLAK DAN DIANGGAP TIDAK WARAS KARENA MENGIKUT YESUS
ITU BIASA, JADI TETAPLAH BERSUKACITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria