TITIK SUDUT
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 02 Januari 2020 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 9745 kali
Baca: Lukas 3:1-14
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius ... pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. (Lukas 3:1-2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 4-6
Andaikan sejarah ialah suatu garis panjang, setiap kita hanyalah satu titik kecil yang ikut berbaris atau berjajar dalam garis itu. Begitu pun Yohanes (Pembaptis). Sama seperti Yohanes, kita semua adalah insan sejarah. Itulah alasan Lukas mencantumkan catatan historis di awal perikop Alkitab ini. Yohanes adalah suatu titik dalam garis sejarah. Namun, ia bukan sembarang titik.
Yohanes bukan sekedar insan sejarah. Ia insan menyejarah. Dirinya memainkan peran genting dan penting. Mengajak orang berbalik dari jalannya yang salah. Bahkan menyerukan anjuran praktis agar orang berubah dari perilaku sehari-hari yang sesat (ay. 11-14), agar hidupnya subur dan berbuah (ay. 8-9). Ia melakonkan peran seorang bentara. Dirinya merintis jalan untuk kedatangan Sang Juru Selamat (ay. 4). Diajaknya orang berbelok di suatu sudut yang bernama pertobatan (ay. 3). Ia adalah suatu titik sudut yang membelokkan garis sejarah.
Kita bukan Yohanes Pembaptis. Namun Tuhan pun menghendaki kita menjadi insan yang ikut menentukan garis sejarah—paling tidak sejarah hidup pribadi kita sendiri atau seseorang di dekat kita. Yaitu dengan melakukan perubahan, bila perlu yang radikal. Kemalasan, kebiasaan buruk, cara berpikir yang kaku, keangkuhan, keengganan dan ketidakpedulian sungguh menantikan aksi perubahan nyata yang diawali dari diri sendiri. Percayalah, buahnya pasti akan terlihat.
—PAD/www.renunganharian.net
JIKA HIDUPMU IBARAT SUATU GARIS,
PASTIKAN GARIS ITU BERBELOK DI SUDUT PERUBAHAN DIRI
YANG MEMBAWAMU KEPADA TUHAN DAN KEBENARAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria