SALAM DAMAI
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 01 Oktober 2019 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 9886 kali
Baca: Galatia 1:1-5
Anugerah menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. (Galatia 1:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 1-4
Pemahaman seseorang akan jati diri dan hubungannya dengan pencipta-Nya, memengaruhi cara berpikir dan pola sikapnya. Di awal surat yang ditujukan kepada jemaat di Galatia, Paulus merasa perlu untuk menegaskan jati dirinya. Ini penting agar jemaat Galatia memahami otoritasnya dalam menyampaikan kesaksian akan keselamatan dari Yesus.
Paulus menerima panggilannya bukan dari manusia, melainkan dari Allah. Paulus menjadi rasul karena panggilan Ilahi yang khusus saat ia ditemui Yesus dalam perjalanan ke Damsyik. Sumber utama panggilan itu adalah Allah Bapa, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Kristus, yang menjadi sumber panggilan Paulus itu, juga telah menebus jemaat Galatia dengan mengurbankan diri-Nya. Tujuannya agar umat dilepaskan dari kejahatan dunia, yaitu dunia yang menolak Mesias, dunia yang menolak kebenaran, dunia yang dipenuhi hawa nafsu dan cinta uang, dunia di mana Tuhan tidak dikasihi dan dipatuhi, dunia yang memisahkan manusia dari Tuhan.
Melalui salam pembuka sebagai salam damai ini, kita melihat keagungan karya Kristus dan Bapa bagi manusia berdosa. Allah tidak membiarkan manusia terbelenggu dosa. Paulus menerima panggilan yang mulia, jemaat Galatia menerima anugerah yang agung. Dan kini kita pun menerima kasih karunia yang ajaib itu. Segala puji dan syukur seharusnya kita naikkan kepada Allah. Syukur yang harus kita nyatakan melalui hidup yang berkenan kepada Dia, hidup yang lepas dari segala aspek kejahatan. Dengan demikian kita akan membawa damai sejahtera Tuhan bagi sesama.
—ENO/www.renunganharian.net
POLA PIKIR MENENTUKAN PERBUATAN.
PERBUATAN KITA MENENTUKAN SIAPA DIRI KITA.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria