MENYALAHKAN KEADAAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 21 Agustus 2019 00:00
- Ditulis oleh Sugihendarto Pratama P.
- Dibaca: 10547 kali
Baca: Yohanes 5:1-18
Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu ketika airnya mulai terguncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” (Yohanes 5:7)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 26-28
Yuki Kawauchi merupakan juara Boston Marathon 2018. Dalam perlombaan yang menempuh jarak 42,195 km ini, banyak pelari yang bertumbangan karena mengeluhkan cuaca ekstrem yang terjadi saat perlombaan berlangsung. Saat itu cuaca begitu dingin mencapai 3 °C. Alih-alih sama seperti pelari lain yang menyalahkan cuaca, Yuki justru dalam sesi wawancara berkata, “Cuaca ini adalah kondisi yang terbaik. Saya tidak pernah menyerah.”
Pada saat itu, Tuhan Yesus menanyakan sebuah pertanyaan yang sederhana saat Ia berjumpa dengan seorang yang sudah 38 tahun lamanya sakit, “Maukah engkau sembuh?” Sebuah pertanyaan yang bisa dijawab dengan “Ya” atau “Tidak”. Namun yang menarik adalah orang tersebut justru menjawab, “Tuan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu ketika airnya mulai terguncang” (ay. 7). Sepertinya ia sedang nenyalahkan keadaan, atau mungkin ia sudah putus asa karena pengalaman hidup yang dialaminya mengajarkan bahwa dia hanya bisa menonton kalah tak berdaya, dan tak ada seorang pun yang mau peduli kepadanya.
Bukankah kita hampir sama seperti orang sakit ini? Saat mendapatkan masalah, apa yang pertama kali kita lakukan? Kecenderungan kita adalah menyalahkan orang lain atau keadaan. Jarang sekali kita mengintrospeksi diri kita sendiri. Tuhan Yesus rindu agar kita tidak menyalahkan keadaan atau orang lain.
—SPP/www.renunganharian.net
SAAT MASALAH MENDERA PASTIKAN UNTUK MENGINTROSPEKSI DIRI
KARENA MENYALAHKAN KEADAAN BUKANLAH SOLUSI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria