MENEGUR GEREJA
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 24 Juli 2019 00:00
- Ditulis oleh Piter Randan Bua
- Dibaca: 11641 kali
Baca: Wahyu 1:9-20
“Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.” (Wahyu 1:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 20-23
Teolog Dietrich Bonhoeffer (1906- 1945) menentang keras saat gereja mulai tidak punya arah, terombang-ambing dan hanya mencari kenyamanan bagi orang yang sudah selamat daripada mencari jiwa yang hilang. Ia juga menentang hukum-hukum tak bermoral Hitler melalui perkuliahan dan artikel-artikel yang dipublikasikan. Namun banyak orang dalam kepemimpinan gereja hanya berdiam diri. Bonhoeffer memarahi gereja karena tidak mengeluarkan seruan demi kepentingan para korban dan menemukan jalan untuk mendapatkan bantuan. Ia berkata, “Gereja membisu saat seharusnya berteriak.”
Menegur gereja bukanlah hal yang tabu. Yohanes dalam segala deritanya karena kerja paksa di Pulau Patmos menegur ketujuh jemaat. Yohanes dengan spesifik menegur ketujuh jemaat itu berdasarkan permasalahan yang diabaikan. Ia juga dengan tegas menyampaikan dampak jika pesan itu diabaikan. Yohanes yang dalam kungkungan pengasingan tak membiarkan hati dan pikirannya terkungkung untuk melihat kemajuan gereja.
Kita hidup di zaman yang berbeda tetapi permasalahan gereja masih terpampang di depan mata. Gereja dalam pandangan penulis Drewes dan Mojau tersandera dengan formalitas dan ritualistik. Sedangkan penginjil Bill Bright menyindir, “Gereja sibuk memperbaiki lukisan di dinding sedangkan rumahnya sedang terbakar hebat.” Masyarakat kita masih banyak yang tersandera oleh hukum-hukum yang tidak bermoral, mereka menunggu seseorang untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Gereja dan orang percaya jika mengerti jati dirinya, ia harus hadir memperjuangkannya.
—PRB/www.renunganharian.net
KADANG-KADANG AKIBAT KEINGINANNYA YANG SEJATI UNTUK
MENITIKBERATKAN “KEKUDUSAN”, GEREJA UNDUR DARI DUNIA.—John Stott
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria