MERASA BENAR
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 26 November 2018 00:00
- Ditulis oleh Richard Tri Gunadi
- Dibaca: 10409 kali
Baca: Lukas 18:9-14
“Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah sedangkan orang lain itu tidak. Sebab siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Korintus 10-13
Ketika membaca berita atau melihat hidup seseorang yang berbuat dosa, kadang hati saya tergoda untuk merasa benar dan lebih baik. “Aku lebih baik dari dia. Aku bukan koruptor, aku bukan bos yang tidak membayar gaji pegawainya, aku bukan pembunuh. Hidupku lurus-lurus saja. Aku aktif pelayanan dan tidak bikin susah orang,” pikir saya. Tanpa sadar, saya sudah berdosa karena meninggikan diri dan memandang rendah orang lain.
Orang Farisi tidak salah karena ia bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezina dan bukan pemungut cukai. Ia berpuasa dua kali seminggu dan memberikan sepersepuluh dari segala penghasilannya. Lalu mengapa Tuhan tidak membenarkannya? Sebab orang itu meninggikan diri. Hati-hati dengan dosa meninggikan diri karena tidak kelihatan, tetapi efeknya sangat merusak. Tuhan mau kita bersikap rendah hati dan menjadikan firman Tuhan sebagai tolok ukur menilai diri sendiri, bukan orang lain. Jangan bersyukur karena hidup kita lebih rohani atau lebih diberkati dari orang lain, tetapi bersyukurlah hidup kita diubahkan dan ditinggikan Tuhan karena kita merendahkan diri di hadapan-Nya.
Tuhan meninggikan orang-orang yang rendah hati, bukan yang tinggi hati dan merasa benar. Kalau saat ini kita merasa hidup lebih baik dari si A atau merasa saleh karena melakukan pelayanan ini-itu, marilah kita minta ampun kepada Tuhan. Makin banyak kita bisa mempraktikkan kebenaran firman-Nya, hendaknya kita makin rendah hati.
—RTG/www.renunganharian.net
BIARLAH TUHAN YANG MENINGGIKAN KITA, BUKAN HATI KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria