JUBAH YANG TERTINGGAL
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 17 November 2018 00:00
- Ditulis oleh Linawati Santoso
- Dibaca: 8213 kali
Baca: Markus 10:46-52
Orang buta itu menanggalkan jubahnya, lalu segera berdiri dan pergi kepada Yesus. (Markus 10:50)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 23-25
Ketika menyadari ada barang tertinggal, kita tentu merasa sebal. “Mengapa aku sampai bisa meninggalkannya?” Sebenarnya, meninggalkan sesuatu tidak selalu berkonotasi buruk. Meninggalkan dosa, karakter atau kebiasaan buruk, malah dapat disebut sebagai hal baik.
Mengetahui Yesus lewat di dekatnya, Bartimeus, si pengemis buta tidak henti-hentinya berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (ay. 47-48). Menariknya, sewaktu Yesus memanggilnya, Bartimeus menanggalkan jubahnya, segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus (ay. 50). Menanggalkan jubah berarti melepas dan meninggalkannya. Karena Bartimeus pengemis, bisa jadi jubah itu satu-satunya harta berharganya. Rupanya perjumpaan dengan Yesus mengubah fokus pikirannya. Dari yang semula hanya tahu mengumpulkan sedekah, ia kini menyadari bahwa Pribadi yang memanggilnya adalah harta sesungguhnya! Ketika Bartimeus sudah disembuhkan, tidak tercatat ia mengambil kembali jubahnya. Sebaliknya, ia lalu mengikuti Yesus dalam perjalanannya (ay. 52). Jubah yang tertinggal tersebut menjadi saksi bisu bahwa di sanalah ia bertemu Pribadi yang mengubah hidup dan masa depannya.
Banyak orang berpikiran buruk dengan mengatakan: “Jika aku mengikut Yesus, aku harus meninggalkan banyak hal!” Jangan salah! Mengikut Yesus bukan berarti kita akan kehilangan hal-hal baik di hidup ini. Yesus justru adalah sumber dari segalanya! Ingat, setiap orang yang mengalami perjumpaan dengan Yesus tidak akan keberatan meninggalkan apa pun di dunia ini!
—LIN/www.renunganharian.net
YESUS MENGUNDANG KITA UNTUK MENINGGALKAN
DOSA DAN MENERIMA ANUGERAH-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria