ALASAN DI BALIK PEMBERIAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 12 September 2018 00:00
- Ditulis oleh Linawati Santoso
- Dibaca: 10623 kali
Baca: Matius 6:1-4
“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 40-42
Eddo sakit dan dirawat di rumah sakit. Bu Guru lalu mengumumkan agar besok semuanya membawa sumbangan. Lonny, teman Eddo, galau memikirkan berapa uang yang harus ia bawa. Lonny berasal dari keluarga mampu. Sayangnya, ia hanya mau menyumbang banyak jika diadakan pencatatan. Dengan demikian, akan kelihatan siapa menyumbang berapa. Masalahnya, Bu Guru tadi tidak menyebutkan apakah sumbangan mereka bakal dicatat atau langsung dimasukkan ke dalam kotak.
Beberapa orang sering bertindak seperti Lonny. Apabila sumbangan dipungut melalui kantong persembahan, mereka memberikan ala kadarnya. “Asal tanganku ikut memasukkan uang, itu sudah bagus,” pikir mereka. Akan tetapi, ketika dilakukan pencatatan, tiba-tiba mereka jadi sigap memberi lebih banyak. Entah karena gengsi entah karena ingin dipuji. Padahal, Yesus mengingatkan: “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (ay. 3). Ucapan Yesus ini tentu tidak dapat diartikan secara harfiah. Melalui perkataan-Nya, Yesus menasihatkan agar kita tidak mencari perkenanan manusia ketika memberikan sedekah, persembahan, atau sumbangan.
Kita perlu mengoreksi hati secara pribadi. Apabila di dalam hati kita masih terdapat berbagai motivasi yang keliru ketika memberi, kita perlu segera menyingkirkannya! Percayalah, kita tidak akan pernah kehilangan upah untuk setiap pemberian yang tulus. Mengapa? Karena tidak ada suatu kebaikan yang luput dari pengetahuan Allah.
—LIN/www.renunganharian.net
BUKAN BANYAKNYA PERSEMBAHAN YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN,
MELAINKAN KETULUSAN KETIKA MEMBERIKAN PERSEMBAHAN ITU
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria