JADILAH SAKSI ASLI!
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 19 Agustus 2018 00:00
- Ditulis oleh Yuniar Dwi S.
- Dibaca: 7933 kali
Baca: 1 Yohanes 1:1-4
Apa yang telah kami lihat dan telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. (1 Yohanes 1:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 19-22
Saksi biasanya dihadirkan dalam persidangan untuk memperkuat pembuktian perkara. Ia diundang untuk menceritakan apa yang dilihat, didengar, diperhatikan, atau dialaminya sendiri. Sayangnya, kadang-kadang ada saksi palsu yang tidak dapat menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bisa jadi ia takut jika ia bersaksi secara jujur, ia akan dianiaya atau hidupnya tidak aman. Ada juga saksi palsu yang rela disuap karena ia membutuhkan uang.
Dalam teks ini, ada pengulangan kata “lihat” sebanyak tiga kali (ay. 1-3), kata “dengar” dua kali (ay. 1, 3) dan kata “beritakan” dua kali (ay. 2-3). Hal ini menekankan pada esensi dasar bahwa seorang saksi yang asli perlu mengalami tiga kegiatan ini: melihat, mendengar, kemudian memberitakannya. Kegiatan ini yang membuat para rasul berani menjadi saksi-Nya yang asli. Kesaksian mereka tentang Yesus Kristus tidak dapat digentarkan oleh penganiayaan, bahkan suap sekalipun. Mereka menjadi saksi yang asli dan berharap semua orang memiliki persekutuan yang karib dengan Allah dan sesama (ay. 3).
Di zaman sekarang, menjadi saksi Kristus juga tak lepas dengan tantangan. Tantangan itu terkadang berupa perasaan malas, sungkan, takut jika dianggap mengkristenkan orang lain, dan sebagainya. Jika iman yang kita miliki berdasarkan pengalaman yang nyata bahwa Kristus hidup di dalam kita, dan kita memiliki persekutuan pribadi bersama-Nya, apakah Anda tidak terpanggil untuk menyaksikan iman Anda?
—YDS/www.renunganharian.net
TUHAN INGIN SETIAP MURID-MURID-NYA MENJADI SAKSI ASLI,
BUKAN SAKSI PALSU
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria