BUAH KESABARAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 15 Juli 2018 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 12206 kali
Baca: 2 Samuel 16:1-14
“Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” (2 Samuel 16:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 119
Seorang polisi mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika ia menghentikan seorang perempuan bermobil yang melakukan pelanggaran. Ia memberikan surat tilang, tetapi perempuan itu mengamuk, mulai mencakar dan memukul sambil melontarkan perkataan kasar. Hebatnya, polisi itu bergeming. Ia hanya berupaya menghindari pukulan itu tanpa membela diri. Kesabarannya itu mengundang banyak simpati. Akhirnya ia diberi penghargaan oleh Kapolda Metro Jaya.
Daud pun pernah mendapatkan perlakuan serupa ketika ia dan para pengikutnya melarikan diri dari usaha kudeta Absalom. Di tengah jalan, Simei, yang termasuk salah satu keluarga Saul, datang dan melempari rombongan Daud dengan batu serta mengucapkan kata-kata kutuk. Abisai, salah seorang pengikut Daud, bereaksi dan meminta izin untuk memenggal kepala Simei. Daud bereaksi sebaliknya. Alih-alih memberi izin, ia justru menegur Abisai dan membiarkan Simei terus mengutuk. Dan Daud menunjukkan kesabarannya dengan perkataan: “Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”
Tindak kebenaran yang kita lakukan tidak selalu membuahkan hal yang baik untuk kita. Kadang-kadang kita justru menerima perlakuan yang buruk. Namun, Tuhan bisa memakai situasi itu untuk menguji hati kita. Setiap perlakuan buruk sesungguhnya menguji kualitas hati kita dan menjadikan kita semakin dewasa secara rohani.
—SYS/www.renunganharian.net
SABAR ADALAH KESADARAN BAHWA KITA PERCAYA KEPADA TUHAN
YANG MAHAKUASA DAN YANG MAHATAHU AKAN SEGALA SESUATU
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria