TAK PERLU MINDER
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 24 Mei 2018 00:00
- Ditulis oleh Yuniar Dwi S.
- Dibaca: 11548 kali
Baca: Yesaya 43:1-9
“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.” (Yesaya 43:4a)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Tawarikh 10-13
Anak Sekolah Minggu itu menangis karena diejek oleh teman-temannya. Kulitnya rusak akibat luka bakar. Bukannya berbelas kasihan, teman-temannya memandangnya secara sinis dan suka mengolok-oloknya sebagai makhluk buruk rupa. Setiap hari ia mengalami perlakuan buruk. Saya iba mendengarnya. Saya pun mengajarinya untuk pelan-pelan dan berulang-ulang mengucapkan kalimat yang kiranya meresap sampai ke alam bawah sadarnya, yaitu, “Hidupku bukan ditentukan oleh kata orang, tetapi kata Tuhan.”
Yesaya hidup saat Israel dalam tawanan Babel. Ia menyampaikan nubuatan dalam masa keruntuhan kerajaan Israel serta kemerosotan moral dan rohani bangsa Yehuda. Mereka dicemooh dan direndahkan oleh para musuh. Sekalipun dalam kondisi yang sulit, firman Allah juga menghibur umat-Nya. Allah mengingatkan Israel agar tidak takut karena mereka umat kepunyaan-Nya sendiri (ay. 1, 5), ada janji penyertaan-Nya senantiasa (ay. 2, 5), dan mereka diingatkan kembali tentang keberhargaan mereka di mata Tuhan (ay. 4). Pernyataan itu menjadi siraman segar bagi mereka yang memiliki gambar diri rusak karena menanggung hukuman akibat dosa dan cemoohan musuh.
Intimidasi dosa dan penilaian buruk orang terhadap kita dapat membuat gambar diri kita rusak. Sekalipun demikian, kita tetap berharga di mata Tuhan. Pertanyaannya: Jika Tuhan berkata bahwa kita berharga dan mengasihi kita, akankah kita tetap minder dan mengeluh karena penilaian buruk atau cemoohan orang yang melukai hati kita?
—YDS/www.renunganharian.net
GAMBAR DIRI KITA BUKAN DITENTUKAN OLEH PERKATAAN ORANG,
TETAPI OLEH PERKATAAN TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria