PATUNG BUNTUNG
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 30 April 2018 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 10643 kali
Baca: 1 Samuel 5:1-12
… tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. (1 Samuel 5:4b)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 21-22
Zaman hakim-hakim—sebelum Samuel—adalah zaman gelap. Kondisinya kacau. Setiap orang bertindak sesuai dengan yang dipandangnya benar (Hak. 21:25). Firman TUHAN jarang terdengar (1Sam. 3:1). Penghayatan Israel tentang TUHAN dangkal. Mereka menyamakan Dia dengan benda ritual, tabut Allah. Disangkanya penyertaan TUHAN otomatis berlangsung jika dalam peperangan tabut itu dibawa (1Sam. 4:3).
Salah besar. Israel kalah, tabut dirampas musuh mereka, Filistin (1Sam. 4:17). Cerita berganti, kegemparan terjadi di kota-kota Filistin. Mereka ditimpa penyakit dan kematian. Tangan TUHAN menekan mereka (ay. 6, 7, 9, dan 11). Sementara “tangan” Dagon, dewa Filistin, dibuat buntung. Artinya, Allah Israel itu hidup. Dia bukan patung yang tak berdaya, bukan pula benda ritual yang bisa diperalat. Dia bebas. Dia hadir, berkuasa dan leluasa berkarya di mana pun. Dia Allah yang hidup.
Jika tidak dilandasi pemahaman yang benar, iman bisa menjadi dangkal dan lalu mati. Cirinya ialah menyamakan Tuhan dengan upacara dan aksesori ritual. Atau memperalat Dia demi pemuasan keinginan kita terhadap uang, kekuasaan, dan ketenaran. Nama-Nya dibawa-bawa demi membenarkan diri. Maka, agar tidak disergap oleh kedangkalan, dalami terus firman dan kebenaran-Nya. Dia Tuhan yang hidup.
—PAD/www.renunganharian.net
IMAN YANG HIDUP MENYEMBAH DAN MELAYANI TUHAN YANG HIDUP
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria