PELAHAP KEBAHAGIAAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 31 Maret 2018 00:00
- Ditulis oleh May Lan
- Dibaca: 8806 kali
Baca: Yohanes 15:9-17
“… supaya sukacita- Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yohanes 15:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4
Ketika duduk di bangku kelas satu SMA, saya memiliki seorang teman yang kegemarannya melontarkan kritik dan perkataan menyakitkan. Setiap perkataan yang meluncur dari bibirnya seolah pedang tajam yang siap untuk mengoyakkan hati siapa saja yang tengah berhadapan dengan dirinya. Kebahagiaan yang menyebar kala kami berkumpul bersama tiba-tiba lenyap begitu ia hadir. Saya sempat menjuluki dirinya seorang pelahap kebahagiaan.
Ada banyak pelahap kebahagiaan di sekitar kita. Hal ini mengindikasikan kalau orang-orang tersebut kurang, bahkan mungkin tidak memiliki sukacita dalam diri mereka. Penyebab utamanya adalah ketiadaan kasih dalam hidup mereka. Sukacita hanya akan lahir dari hati yang mengasihi. Hati yang mengizinkan Yesus hadir dalam kehidupan mereka. Ya, karena sukacita sejati hanya ada di dalam Dia.
Jumat Agung adalah peristiwa paradoksal dalam sejarah umat manusia. Kematian Yesus di atas kayu salib justru melahirkan sukacita bagi kita, manusia yang berdosa. Ada kasih di balik kematian-Nya, yang secara nyata menunjukkan jati diri Yesus sebagai Sang Pemberi sekaligus Pencipta kebahagiaan. Dengan demikian, kita, yang adalah sahabat-sahabat Yesus, akan senantiasa bersentuhan dengan kebahagiaan.
Tanpa kasih, seseorang tidak akan pernah bersentuhan dengan kebahagiaan. Kehadiran Yesus sajalah yang sanggup menjawab kebutuhan seorang pelahap kebahagiaan karena Dia adalah kasih itu sendiri.
—EML/www.renunganharian.net
SUKACITA YANG YESUS BERIKAN AKAN SANGGUP MENGUBAH
SEORANG PELAHAP KEBAHAGIAAN MENJADI PEMBERI KEBAHAGIAAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria