INGIN YANG LAIN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 27 Februari 2018 00:00
- Ditulis oleh Antok Setyo Wibowo
- Dibaca: 14620 kali
Baca: 1 Samuel 8:1-22
“... sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.” (1 Samuel 8:7b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 32-33
Seseorang yang punya pacar terkejut ketika tiba-tiba pacarnya mulai banyak alasan ketika mau ditemui, katanya sibuk dengan kegiatan ini dan itu, dan ingin mengaktualisasikan diri seperti yang lain. Usut punya usut ternyata alasan sebenarnya adalah bahwa pacarnya itu sudah tidak mencintainya lagi dan ingin putus.
Israel adalah bangsa yang dipimpin langsung oleh Tuhan. Israel telah masuk tanah perjanjian dan ketika Samuel menjadi hakim atas Israel, saat itulah mereka menginginkan seorang raja. Ada dua alasan yang mereka sampaikan yaitu: pertama, anak-anak Samuel tidak hidup seperti Samuel, kedua, mereka ingin seperti bangsa-bangsa lain. Samuel menjadi kesal dan berdoa kepada TUHAN, dan mengertilah ia ketika TUHAN menyatakan bahwa alasan sebenarnya adalah Israel menolak TUHAN dan supaya Dia tidak menjadi raja atas mereka. Bahkan ketika mereka telah dibukakan hak-hak raja yang akan membebani kehidupan mereka, mereka tetap nekat menginginkan seorang raja. Mereka telah menolak TUHAN yang sudah memimpin keluar dari Mesir sampai ke Tanah Perjanjian.
Kehidupan dunia yang keras ini dapat saja membuat anak-anak Tuhan tiba-tiba mundur dan akhirnya hilang dari komunitas orang percaya, dengan berbagai alasan seperti: komunitasnya begini dan begitu, mereka mulai sibuk dengan pekerjaan, hobi, atau hal-hal yang lain. Sama seperti Samuel, marilah kita mendoakan mereka, memberikan perhatian, membukakan risiko hidup yang mengabaikan Tuhan, dan mengingatkan kembali kasih dan anugerah Tuhan.
—ANT/www.renunganharian.net
PERCAYALAH BAHWA DUNIA DENGAN SEGALA KEMEGAHANNYA
TIDAK AKAN PERNAH BISA MENGGANTIKAN TUHAN, RAJA KITA!
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria