MATANG DI POHON
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 11 Oktober 2017 00:00
- Ditulis oleh Denny Pranolo
- Dibaca: 13326 kali
Baca: Pengkhotbah 3:1-15
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... (Pengkhotbah 3:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 25-26
Waktu saya kecil, Ibu sering mengajak saya ke pasar. Di depan tukang buah, biasanya Ibu memilih buah yang ditawarkan sambil bertanya, "Pak, ini buahnya matang di pohon?" Saya baru mengerti beberapa tahun kemudian istilah "matang di pohon." Menurut Ibu, buah yang matang di pohon dan baru dipetik rasanya lebih enak daripada buah yang setengah matang, lalu dipetik dan diperam. Mereka memetik buah yang setengah matang lalu memeramnya agar cepat matang dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih cepat.
Dalam hidup kita juga mengalami banyak proses yang bertujuan "mematangkan" kita. Dan, setiap proses membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang sebentar, ada yang lama. Namun, tiap-tiap proses itu perlu dijalani sampai tuntas bila kita ingin hidup lebih baik. Masalahnya, kita tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung karena hanya Tuhan sendiri yang mengetahuinya. Hal ini membuat kita kadang-kadang merasa ingin mempercepat proses yang kita jalani. Buah yang matang diperam masih dapat dinikmati, tetapi proses kehidupan yang dipercepat kemungkinan besar justru akan merugikan kita.
Yang namanya proses memang tidak enak apalagi kalau kita tidak tahu kapan berakhirnya. Namun, proses seperti ini justru akan mendatangkan kebaikan. Pilihannya hanya dua: apakah kita akan mengikuti prosesnya sampai selesai, "matang di pohon," atau kita akan memilih untuk mengambil jalan pintas, berusaha mempercepat proses yang kita alami, "matang dengan diperam"? Pilihan ada di tangan kita.
—DP/www.renunganharian.net
SETIAP PROSES BERTUJUAN MEMBUAT KITA JADI LEBIH BAIK,
JADI KITA PERLU BELAJAR MENIKMATINYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria