MENJADI SALURAN BERKAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 19 Juli 2017 00:00
- Ditulis oleh Tjin Yohanes
- Dibaca: 15340 kali
Baca: Kejadian 20:1-18
Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak. (Kejadian 20:17)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 144-150
Ada sebuah lagu rohani berjudul “Jadikan Aku Saluran Berkat”. Saya yakin setiap orang percaya mengamini lirik lagu tersebut. Pertanyaannya, bagaimana caranya agar kita dapat menjadi saluran berkat?
Dalam bacaan hari ini, kita bertemu dengan Abraham. Allah berjanji kepada Abraham bahwa ia akan menjadi saluran berkat bagi segala bangsa (Kej. 12:3). Akan tetapi, Abraham hampir saja gagal menjadi saluran berkat. Terlebih lagi, Abraham hampir saja membawa petaka bagi sebuah bangsa (ay. 4, 9)!
Peristiwa itu nyaris terjadi gara-gara Abraham tidak berkata dengan sejujur-jujurnya. Ia tidak mengakui Sara sebagai istrinya, hanya sebagai saudaranya (ay. 12-13). Hal ini membuat Abimelekh hampir saja berbuat dosa dengan mengambil istri orang lain (ay. 3). Kedatangan Abraham bukannya membawa berkat, malah mendatangkan petaka.
Akan tetapi, Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan turut campur tangan, mencegah Abimelekh jatuh ke dalam dosa dan menimpakan kepada dirinya sendiri dosa yang besar (ay. 6, 9). Tuhan berinisiatif memberi tahu Abimelekh dan mengarahkan Abimelekh untuk berdamai dengan Abraham. Barulah kemudian Abraham menjadi saluran berkat dengan berdoa bagi Abimelekh (ay. 17-18).
Ada dua pelajaran dari kisah ini. Pertama, menjadi saluran berkat berarti kita perlu melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Kedua, kita hanya bisa menjadi saluran berkat melalui campur tangan dan keterlibatan Tuhan. Kiranya kisah ini memampukan kita menjadi saluran berkat bagi sesama.
—TY/www.renunganharian.net
MENJADI SALURAN BERKAT DICAPAI
MELALUI INTEGRITAS DAN ANUGERAH TUHAN SEMATA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria