DOSA DAN PERTOBATAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 29 Mei 2017 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 16413 kali
Baca: Yunus 3:6-10
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka- Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa. (Yunus 3:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Tawarikh 28-30
Dosa dan kecemaran hidup memang membawa nikmat. Itulah sebabnya banyak para pembesar, bahkan orang kebanyakan pun melakukannya. Dosa itu bagai candu yang nikmat, namun menjerat. Dibungkus dengan pesta pora, keceriaan hidup bersama para sosialita, setiap orang mendambakan untuk bisa mencicipinya. Setiap orang yang dikuasai dosa tidak mungkin bisa terlepas dengan usaha dan kesadarannya sendiri.
Bersyukur bahwa TUHAN peduli kepada kemalangan nasib orang berdosa. Ia tak membiarkan seorang pun binasa. Mari kita lihat apa yang TUHAN perbuat terhadap penghuni kota Niniwe. Ia mengutus nabi-Nya untuk menyerukan berita hukuman. Namun ketika raja dan rakyat Niniwe berbalik dari dosanya, memohon belas kasihan-Nya, Allah segera mengampuni dosanya (ay. 10). Rancangan hukuman Allah tak mungkin gagal, kecuali dihentikan oleh pertobatan yang sungguh dari si pendosa, yang segera meraih uluran tangan kasih Allah. Dengan anugerah Allah, setiap orang yang berdosa dimampukan untuk membersihkan hidupnya, dan memulai suatu hidup yang baru bersama Allah, yang membawa sukacita yang sesungguhnya. Itulah yang dialami penduduk kota Niniwe. Adakah sukacita orang yang bertobat itu membawa sukacita kita juga? Seisi surga bersukacita walau hanya satu orang berdosa yang bertobat. Apalagi kita, yang pernah merasakan sukacita besar ketika kita dibebaskan dari jerat dosa, dan diperkenan Allah menjadi rekan sekerja-Nya untuk mewartakan Injil-Nya dan membimbing orang yang berdosa mengalami pertobatan dan menerima hidup baru. —SST
DOSA MEMBAWA NIKMAT YANG MENJERAT KE DALAM MAUT,
TAPI PENGAMPUNAN ALLAH MEMBAWA KEMERDEKAAN DAN SUKACITA SEJATI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria