RAJA YANG LANGKA
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 03 Mei 2017 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 10577 kali
Baca: Yunus 3:1-10
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-raja 6-8
Yunus Modern. Begitu judul artikel Edward B. Davis, asisten profesor di Philadelphia, yang meneliti laporan sebuah media lokal. Pada Februari 1991, seorang nelayan bernama James Bartley ditelan ikan paus besar. Ikan itu tertangkap dan, perutnya dibelah, ditemukanlah Bartley masih bernapas. Mirip dengan kisah Yunus, yang kerap diperdebatkan karena dianggap kejadian langka, ajaib, bahkan mustahil. Namun, sebenarnya keajaiban di Kitab Yunus bukan hanya itu.
Keajaiban lainnya adalah turunnya raja negeri Niniwe dari singgasana untuk bertobat dan memulai sebuah perubahan radikal di negerinya. Bukankah ini langka? Ajaib, bukan? Ada sebuah pertobatan nasional dimulai dari rajanya sendiri! Dan, karena dimulai dari rajanya, dampak dari pertobatan itu sungguh besar dan nyata. Yunus sendiri tidak menduganya. Dan, Allah pun–demi melihat pertobatan itu–membatalkan rencana penghukumannya (ay. 10).
Sejarah memperlihatkan kisruhnya dunia ini salah satunya akibat ulah para pemimpin yang kesukaannya hanya memerintah, bukan menjadi teladan. Yang dicontohkan justru hal-hal yang buruk. Akibatnya, keburukan pun menjalar ke mana-mana. Perubahan positif dalam masyarakat, di sekolah, di tempat kerja, dan di kehidupan keluarga sungguh menantikan teladan seorang pemimpin, yaitu dia yang bersedia untuk memulai sebuah aksi perubahan pertama dan terutama dari dirinya sendiri. Langka memang, namun bukan mustahil jika Anda dan saya bersedia memulainya. —PAD
KEAJAIBAN SEBUAH PERUBAHAN DIMULAI
DARI KESEDIAAN UNTUK MEMULAINYA DARI DIRI SENDIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria