TIDAK DIBIARKAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 02 Mei 2017 00:00
- Ditulis oleh Richard Tri Gunadi
- Dibaca: 11305 kali
Baca: Ayub 7:1-21
Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja. (Ayub 7:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-raja 4-5
Salah satu saudara kami menderita stroke lebih dari setahun. Seluruh tubuhnya lumpuh, hanya kepalanya yang bisa bergerak. “Aku bosan hidup dan menyusahkan keluarga, lebih baik aku mati,” katanya. Meskipun istrinya setia merawat dan anaknya mengasihinya, ia merasa dirinya tak berguna. Kami bergantian menjenguk dan menguatkan imannya.
Ayub berdoa dengan jujur tentang ketidakadilan, penolakan, penderitaan, dan beratnya kehidupan yang dialaminya (ay. 11-15). Ayub menyatakan dirinya sudah jemu hidup dan meminta Tuhan membiarkan saja dirinya (ay. 16). Pernyataan ini menunjukkan kondisi Ayub sudah sangat terpuruk, di tempat yang amat rendah. Apakah Tuhan membiarkan Ayub sesuai dengan permintaannya? Tidak. Tuhan tetap menyertai dan memerhatikan Ayub. Saat ini mungkin kita sedang menderita sakit tertentu yang membuat kita sangat bergantung pada orang lain, pekerjaan kita mungkin bermasalah, orang-orang yang kita kasihi ditimpa kemalangan. Meskipun demikian, Allah selalu menyertai dan menjaga kita.
Kalau Tuhan meletakkan beban berat atau sangat berat untuk kita pikul, pasti Dia sanggup mengangkatnya. Sering kali ada rencana Tuhan yang tidak bisa kita mengerti; karena itu, janganlah berusaha memahaminya dengan kacamata kita sendiri. Jalani saja apa yang kita alami sambil berdoa kepada Tuhan. Seberat apa pun kehidupan ini, jangan pernah meminta Tuhan meninggalkan kita. Tetaplah percaya bahwa penderitaan yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang terbaik. —RTG
SEKALIPUN KITA MINTA TUHAN MEMBIARKAN,
TUHAN TETAP MEMERHATIKAN HIDUP KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria