TAK MUNGKIN DIBUNGKAM
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 12 April 2017 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 10465 kali
Baca: Markus 10:46-52
Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: ”Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:48)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 3-5
Dunia ini tak pernah sepi dari teriakan orang-orang yang menderita. Baik yang kita dengar sendiri maupun yang beredar di media baik cetak maupun elektronik. Setiap hari selalu ada kabar bencana, kesakitan, kekerasan, dan tragedi silih berganti. Begitu seringnya terdengar, sehingga patut kita bertanya, “Masihkah ada yang sungguh-sungguh memerhatikan jeritan mereka?”
Perjalanan Yesus menyongsong penderitaan-Nya di Yerusalem menghadirkan jawaban atas pertanyaan di atas. Di tengah kerumunan orang kala itu, terdengar teriakan memelas Bartimeus. Kebanyakan orang terusik dan ingin membungkamnya saja (ay. 48). Namun percuma, teriakannya terus terdengar. Yesus berbeda dari mereka. Kendati Diri-Nya sendiri dibayangi penderitaan, teriakan si buta itu mendapat tempat di hati-Nya. Yesus berhenti, memanggilnya, dan berbuat sesuatu baginya (ay. 49-52).
Betapa sering kita pun bertindak seolah hendak “membungkam” jeritan kaum sengsara. Entah dengan mengutuki penyebabnya tanpa berbuat sesuatu, dengan menebalkan telinga dalam ketidak-pedulian, atau pun menenggelamkan diri dalam kesibukan. Nihil. Tiada yang berubah. Yesus menawarkan jalan yang berbeda. Memerhatikan dan menolong walau hanya satu dari antara mereka—itu jauh lebih baik dan bermanfaat. Bersediakah kita memilih langkah seperti Dia? —PAD
LEBIH BAIK KITA MENYALAKAN SEBATANG LILIN DARIPADA MENGELUHKAN
DAN MENGUTUKI KEGELAPAN.—Eleanor Roosevelt
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria