DARI DIRI SENDIRI
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 31 Maret 2017 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 11465 kali
Baca: Mazmur 34:12-15
Carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya. (Mazmur 34:15)
Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4
Hampir semua orang merindukan damai. “Hampir”, karena banyak juga yang tidak menyukai damai. Bagi mereka, ketidakdamaian itu peluang untuk meraup keuntungan-keuntungan finansial, politis, dan lain-lain. Bahkan, derita sesama pun bisa mereka anggap keuntungan.
Dalam sebuah lagu lama, Tika Bisono (penyanyi yang sekaligus psikolog itu) berkeluh kesah.
“Damai, damai, damai, kapankah datangmu? Aku rinduuuuu . . . !”
Lagu itu mewakili kerinduan orang akan damai. Tetapi, di sana terasa ada ketakpastian tentang kapan damai akan datang. Bahkan, di sana tersirat pesimisme apakah damai akan sungguh datang.
Tuhan bersabda, “Carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!” Merindukan damai tentu saja baik. Tetapi, itu tak cukup. Damai harus dicari, damai harus diusahakan. Kehadiran damai harus diperjuangkan! Itu amat sulit karena banyak hal berat dipersyaratkan: Damai akan terwujud hanya jika tiap orang menghidupi relasi yang baik dengan sesama, dengan alam, dengan diri sendiri, dan dengan Tuhan. Kesulitan makin parah karena kita mudah mewajibkan pemenuhan syarat-syarat itu pada orang lain, dan membebaskan diri dari kewajiban itu. Dan, karena orang lain pun berpikir serupa, peluang terpenuhinya syarat-syarat itu makin tipis. Tak terelakkan, damai pun makin jauh.
Tetapi, firman Tuhan di atas ditujukan kepada semua orang, kepada tiap orang, juga kepada kita. Maka, kita sendiri harus ikut menjadi pembawa damai: berjuang menerapkan syarat-syarat di atas, mulai dari diri kita sendiri. —EE
BIARLAH DAMAI HADIR DI BUMI. DAN BIARLAH ITU DIMULAI DARI SAYA.
—Seymour Miller & Jill Jackson
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria