MEMBERIKAN DIRI DIPENGARUHI
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 01 Februari 2017 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 11473 kali
Baca: Yohanes 3:1-21
“Ia datang pada waktu malam kepada Yesus ...” (Yohanes 3:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 1-3
Kenalan satu ini amat piawai berbahasa Indonesia. Gaya tulisannya khas. Kalimatnya indah, tetapi punya kedalaman. Ketat menaati kaidah kebahasaan, tetapi narasinya mengalir lancar. “Anda bukan dari jurusan bahasa. Bagaimana Anda bisa begitu?”, tanya seseorang suatu ketika.
“Saya suka membaca”, jawabnya lirih. “Bacaan-bacaan ringan saja. Kompas, Tempo, S.H. Mintardja, La Rose, Ike Supomo, Donal Bebek, Smurf, dan lain-lainnya. Tiap kali membaca, saya menenggelamkan diri dalam bacaan itu, dan memberikan diri dipengaruhi oleh hal-hal yang saya jumpai di situ”. Dia diam sejenak. Lalu, “Saya rasa, saya hanyalah orang yang terpengaruh”.
“Menenggelamkan diri, dan memberikan diri dipengaruhi”, itulah sikap kunci seorang murid. Itu jugalah yang dilakukan Nikodemus. Dia datang kepada Tuhan “pada waktu malam” (ay. 2). Dia memilih saat khusus agar bisa leluasa berjumpa dengan Tuhan, agar bisa menenggelamkan diri dalam kedekatan dengan Tuhan, dan memberikan diri dipengaruhi oleh Tuhan. Hasilnya? Alkitab mencatat, Nikodemus menjadi murid yang sangat mengasihi Tuhan. Cintanya kepada Tuhan adalah buah dari menenggelamkan diri dalam kedekatan dengan Tuhan, dan memberikan diri dipengaruhi oleh Tuhan.
Kita adalah orang-orang yang terpengaruh. Semua tindakan kita tak lain adalah manifestasi hal-hal yang paling memengaruhi kita. Pertanyaannya, pengaruh manakah yang kita biarkan menguasai dan menggerakkan kita? —EE
DI DUNIA YANG HAUS KEBENARAN DAN CINTA INI, INJIL TUHAN MENUNJUKKAN:
KE HARIBAAN SIAPA KITA MESTI DATANG MENENGGELAMKAN DIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria