TELANJUR MELEKAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 27 Desember 2016 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 10189 kali
Baca: Amsal 19:18-29
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. (Amsal 19:20)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 12-13
Sekelompok mahasiswa mengunjungi kebun binatang untuk mengadakan penelitian. Mereka mengamati dan berinteraksi dengan beberapa satwa. Ketika mereka masuk ke taman burung, seekor burung tiba-tiba bertengger di bahu seorang mahasiswa. Tak disangka, burung itu meninggalkan kotoran di sana. Tentu saja si mahasiswa merasa risih. Ia jadi kotor dan bau. Beruntung seorang teman membawa baju ganti dan meminjamkannya kepadanya. Ia bisa melanjutkan studi tersebut dengan pakaian yang bersih.
Mendapatkan pinjaman baju ganti ketika pakaian kita kotor rasanya begitu menggembirakan. Selain menerima pemberian itu dengan sukacita, kita juga merasa berutang budi kepada yang meminjamkannya.
Tetapi, bagaimana jika pemberian yang kita terima berupa nasihat yang mengingatkan kita akan kesalahan yang telah kita lakukan? Jangankan menerima dengan sukacita, tidak jarang kita menganggap setiap nasihat yang disampaikan orang lain sebagai pengibaran bendera perang. Kita menanggapinya dengan sinis, merasa sakit hati, bahkan memendamnya sebagai dendam.
Bukankah orang yang memberikan nasihat sama halnya dengan orang yang meminjamkan pakaiannya yang bersih ketika kita mengenakan pakaian kotor? Sadarkah kita bahwa kemarahan yang terjadi pada saat menerima nasihat sesungguhnya menunjukkan kalau kita begitu melekat dengan keberdosaan kita? Orang yang hidup dalam kekudusan Allah tidak akan pernah merasa keberatan jika ada orang lain datang untuk membantu menjaga penampilannya tetap bersih. —EBL
ORANG YANG HIDUP DALAM ALLAH MUDAH MENERIMA NASIHAT
KARENA MEREKA TAHU NASIHAT MENOLONGNYA TERLEPAS DARI NODA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria