MENGERUHKAN DAN MEMELESETKAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 06 Desember 2016 00:00
- Ditulis oleh Eko Elliarso
- Dibaca: 10861 kali
Baca: Mazmur 19
Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. (Mazmur 19:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kolose 1-4
Saya punya klip video berisi penggalan ibadah Natal berbahasa Arab di sebuah gereja. Biduanita melantunkan lagu-lagu Natal, jemaat menanggapinya, berganti-ganti. Ketika saya mempelihatkannya pada seorang teman, ia kaget dan melontarkan komentar bernada tak percaya, “Lho, di negeri yang berbahasa Arab kok ada gereja?”
Kita memiliki banyak stereotip, yakni anggapan bahwa semua hal dengan ciri yang sama pasti memiliki sifat yang sama. Semua orang Arab pasti Islam. Semua orang Tionghoa pasti pintar berdagang. Kawan dari luar Jawa lugas, tanpa basa-basi, apa adanya. Dan, banyak lagi.
Stereotip sebenarnya wajar, namun ketika dimutlakkan sebagai fakta dan menjadi stigma, tentu tidak elok. Stereotip membuat persepsi dan penilaian terhadap sesuatu menjadi tidak jernih, dan berbuah kekeliruan. Meyakini bahwa yang berbahasa Arab pasti Islam, misalnya, jelas keliru karena di negara-negara Arab pun ada gereja dan orang Kristen. Juga, tidak semua orang Tionghoa senang berdagang.
Masalahnya, stereotip tidak selalu disadari, keberadaannya maupun kekeliruannya. Meminjam istilah pemazmur, stereotip adalah salah satu “kesesatan yang tidak disadari”. Bagaimana kita bisa bebas dari “kesesatan yang tak disadari” itu? Sulit, sangat sulit. Karena itu, pemazmur memohon, “Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.” Mazmur 19:13 adalah isyarat agar kita berjuang mengenali stereotip yang kita hidupi dan bersikap kritis terhadapnya, serta gigih memurnikan pikiran dan hati kita. —EE
STEREOTIP DAPAT MENGABURKAN PERSEPSI, MENGERUHKAN PENILAIAN,
MENGELIRUKAN KESIMPULAN, DAN MEMELESETKAN TINDAKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria