CURIGA BERLEBIHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 17 November 2016 00:00
- Ditulis oleh Alison Subiantoro
- Dibaca: 13960 kali
Baca: 1 Tawarikh 19:1-19
Berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu…? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik, untuk mengintai dan menghancurkan negeri ini…?” (1 Tawarikh 19:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 23-25
Dalam novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, dikisahkan bahwa salah satu titik kehancuran Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, adalah kecurigaannya yang berlebihan kepada bawahan. Akibatnya, ia mengambil berbagai keputusan yang tidak bijaksana. Dan kendali atas seluruh perangkat pemerintahannya pelan-pelan jatuh ke tangan Dedes, istrinya, dan Arok, panglima pasukannya. Akhirnya, Tunggul Ametung dikudeta dan mati di tangan Kebo Ijo, anggota pasukannya sendiri.
Nasib tragis karena curiga berlebihan pun dialami oleh Hanun, raja bani Amon yang baru saja naik takhta menggantikan Nahas, ayahnya. Daud, yang merasa memiliki hubungan baik dengan Nahas, mengirimkan utusan untuk menyampaikan pesan bela sungkawa. Siapa sangka, itikad baik ini justru diterima dengan penuh kecurigaan. Hanun bahkan sengaja mempermalukan para utusan Daud. Perang pun pecah. Bani Amon kalah sehingga harus menanggung kerugian harta dan nyawa yang sebetulnya tidak perlu terjadi kalau saja Hanun tidak gegabah akibat kecurigaannya.
Kewaspadaan memang perlu, apalagi mengingat banyaknya kasus kejahatan dan penipuan. Tetapi, jangan sampai kewaspadaan ini membuat kita menjadi curiga berlebihan kepada semua orang. Sikap ini dapat membuat kita merasa tidak tenang dan mengambil berbagai keputusan yang tidak bijak. Selain itu, ada orang-orang yang sebetulnya memang tulus, tetapi kita perlakukan dengan semena-mena gara-gara kecurigaan yang berlebihan. —ALS
WASPADA ITU PERLU, TAPI CURIGA BERLEBIHAN
HANYA MENDATANGKAN KERUGIAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria