PERTOBATAN NINIWE
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 06 November 2016 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 17277 kali
Baca: Yunus 3:1-5
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. (Yunus 3:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 13-16
Yunus terperangah. Penduduk Niniwe yang jahat dan menjadi ancaman bagi bangsanya itu, ternyata menerima peringatan Yunus. Mereka tidak marah, melainkan percaya bahwa Allah akan membinasakan mereka jika mereka tidak bertobat. Mereka pun menyerukan puasa dan perkabungan secara nasional, sebagai tanda penyesalan akan dosa.
Sebenarnya ini bukan sesuatu yang Yunus harapkan. Dan, inilah sesungguhnya yang menjadi alasan utama mengapa ia melarikan diri dari tugas panggilan Tuhan (4:2). Memang pada akhirnya Yunus melaksanakan tugas yang Allah bebankan kepadanya (4). Namun, harapannya adalah agar Allah membinasakan penduduk Niniwe yang jahat itu!
Bagaimana dengan kita? Adakah orang tertentu, atau suku bangsa tertentu, yang secara pribadi atau turun-temurun kita benci? Apakah kita punya beban untuk mendoakan mereka—agar dosa mereka diampuni dan mereka berbalik kepada Allah? Ataukah hati kita dikuasai kebencian seperti Yunus (4:1)? Dan, kalaupun kita berharap kepada Allah tentang mereka, kita berharap agar Allah membinasakan mereka.
Milikilah hati dan cara pandang Allah. Dia memandang dunia yang berdosa dengan belas kasihan, bukan kebencian. Ketika hati kita dipenuhi oleh beban ilahi dari Kristus akan nasib dunia yang sedang menuju kebinasaan, belas kasihan Allah akan mengalir menguasai hati kita. Dan, kerinduan-Nya itu akan menggerakkan hidup kita untuk memberitakan Injil-Nya (Luk. 19:41-44, bdk. Mat. 9:36). —SST
ALLAH MEMBENCI DOSA,
TETAPI SANGAT MENGASIHI ORANG YANG BERDOSA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria