DEMI MASA DEPAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 30 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh James Yanuar W.
- Dibaca: 8062 kali
Baca: Amsal 19:18-29
Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. (Amsal 19:18)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 21-22
Salah satu karakter penting yang patut ditanamkan kepada seorang anak adalah kedisiplinan. Saya menerapkannya kepada anak saya salah satunya dengan sistem hadiah dan hukuman. Jika anak saya melakukan suatu pekerjaan yang baik dan berguna, ia akan diberi sejumlah nilai. Sebaliknya, jika melakukan perbuatan nakal atau merugikan orang lain, nilainya akan dikurangi. Nilai ini ditulis di papan tulis di ruangan terbuka agar anak mudah melihatnya. Jika anak telah mengumpulkan nilai dalam jumlah tertentu berdasar kesepakatan, ia dapat menukarkan nilainya itu dengan hadiah sesuai dengan keinginannya. Sederhana, tetapi cara itu terbukti efektif bagi anak kami untuk mendorongnya mendisiplinkan diri.
Dalam Amsal 19:18 memang disebutkan bahwa kita sebagai orangtua diizinkan menghajar anak kita untuk mendisiplinkannya. Tentu saja, harus dengan porsi dan dalam situasi yang semestinya sehingga tidak sampai melukai perasaan anak kita dan membuat tawar hatinya (Kol. 3:21). Dalam tradisi Yahudi kuno, beberapa hukuman dari melanggar Taurat berakibat hukuman mati. Untuk itulah ayat ini dituliskan, dengan tujuan mengingatkan orangtua pada zaman itu agar mendisiplin anaknya sehingga pada saat dewasa nanti jangan sampai mereka melanggar Taurat yang ujungnya membawa pada kematian.
Bagaimana menerapkannya pada konteks zaman sekarang? Alkitab BIS menunjukkan bahwa jika kita gagal mendisiplinkan anak kita, hal itu akan membawa pada kehancuran. Kehancuran apa? Kehancuran masa depannya.—JYW
MENDISIPLIN ANAK DI DALAM TUHAN MENGHANTARKAN ANAK KITA
PADA SEBUAH PENGHARAPAN AKAN MASA DEPAN YANG CERAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria