AKAR SUNGUT-SUNGUT
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 23 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 9007 kali
Baca: Keluaran 14:1-14
Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu. (Keluaran 14:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 6-7
Pasukan bersenjata Firaun menyerbu umat yang terpojok di tepi laut—siapa yang tak gemetar? Dalam kegentaran hati itu, muncullah sungut-sungut. Di satu pihak berseru pada Tuhan, di lain pihak menyalahkan Musa. Jangan-jangan ini adalah cerminan dari apa yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Manusia cenderung mencari kambing hitam dari situasi yang buruk, lalu ingin melarikan diri dari kenyataan (ay. 11), walau tetap berseru kepada Tuhan. Seruan ini tentu saja bukan seruan iman. Berseru kepada Tuhan untuk menyalahkan Dia. Atau, kalau tidak, menyalahkan orang lain.
Umat Israel yang baru keluar dari Mesir itu lupa bahwa mereka keluar dari tempat perbudakan dengan pelbagai tanda ajaib. Agaknya banyak peristiwa hidup kala karya Allah nyata terabaikan dan tersingkirkan karena kita menjadi gentar menghadapi situasi di depan mata. Lalu yang meraja bukan ingatan akan karya Allah, bukan pula iman, melainkan ketakutan dan sungut-sungut. Musa tidak ingin umatnya terpenjara oleh ketakutan dan sungut-sungut ini. Ia mengingatkan: Ada Tuhan. Itulah sebabnya Musa berkata, “Berdirilah tegap! Letakkanlah ketakutanmu di tangan yang lebih kuat!”
Orang beriman ada di antara daya yang tarik-menarik. Ketakutan di satu pihak, iman di pihak lain. Betapa hidup menjadi menarik dan sarat misteri. Namun demikian, satu hal jelas: Bila kita meletakkan ketegangan hidup ini pada kesadaran akan adanya Tuhan yang berkarya, apa pun bentuk ketegangan yang terbit, kita tidak harus bersungut-sungut.—DKL
JIWA YANG TENANG, ADALAH SAUH YANG KUAT.—PSS UKDW
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria