MODAL IMAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 22 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh Alison Subiantoro
- Dibaca: 9567 kali
Baca: 2 Timotius 1:1-18
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu melalui penumpangan tanganku atasmu. (2 Timotius 1:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 4-5
Seorang teman yang menjadi Kristen setelah dewasa pernah berkata bahwa ia iri dengan mereka yang dibesarkan di keluarga Kristen. Menurutnya, orang-orang ini memiliki modal iman. Mereka bisa menikmati pendidikan iman lebih awal, baik melalui keluarga maupun gereja, sehingga mereka lebih dewasa rohani daripada dirinya.
Harus diakui bahwa mereka yang dibesarkan di keluarga beriman, seperti Timotius yang memiliki ibu dan nenek yang beriman, memang berkenalan dengan Kristus lebih awal daripada mereka yang baru percaya belakangan. Apalagi kalau mereka dibina langsung oleh seorang teladan iman, seperti Paulus terhadap Timotius.
Tetapi, anugerah modal iman seperti yang diterima Timotius ini pasti mengandung tanggung jawab. Ketika Tuhan memberikan anugerah, Dia juga mengharapkan buah. Dan, untuk menghasilkan buah, dibutuhkan usaha. Seberapa besar pun modal yang ada, akan sia-sia kalau tidak dikembangkan. Itu sebabnya, Paulus menyebut nama ibu dan nenek Timotius justru untuk mengingatkan Timotius agar giat melayani Allah. Selain itu, kita dipanggil untuk mewariskan modal iman itu kepada generasi penerus.
Untuk kita yang tidak seperti Timotius, tidak perlu berkecil hati. Sebab berarti kita termasuk dalam kelompok yang juga berisikan orang-orang besar, seperti Paulus dan para rasul. Kita patut bersyukur dan belajar dengan lebih giat. Kita juga memakai hidup baru ini untuk memuliakan Dia. Dan, kita dapat mewariskan modal iman itu kepada generasi penerus.—ALS
TIDAK MASALAH APAKAH KITA KRISTEN SEJAK KECIL ATAU SETELAH DEWASA,
YANG LEBIH PENTING ADALAH BAGAIMANA KITA MENGISI HIDUP SEKARANG INI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria