DARI TAWA KE TAWA
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 10 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 11616 kali
Baca: Kejadian 21:1-7
Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku. (Kejadian 21:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 23-24
Ternyata, yang bisa berpindah bukan hanya orang atau barang, tetapi juga tawa. Ya! Tawa dapat berpindah makna, dari satu jenis tawa ke jenis yang lain.
Ishak dikandung secara ajaib. Sara sudah memasuki masa menopause, bahkan sudah lanjut usia, ketika hamil dan melahirkan Ishak. Namun siapakah yang dapat menghentikan karya Tuhan yang melampaui perhitungan biologis manusia? Peristiwa heboh itu terjadi bukan karena kebetulan, namun suatu kesengajaan dari pihak Tuhan (ay. 1). Ishak dikandung Sara karena karya rahmat Tuhan.
Kenyataan rohani ini dipegang teguh oleh Abraham. Dalam responnya terhadap karya Tuhan itu, Abraham menamai anak ini Ishak, artinya ”ia tertawa”, persis seperti yang dilakukan Sara di dalam hati ketika ia pertama kali mendengar sabda Tuhan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan bayi (Kej. 18:12). Dulu Sara tertawa sinis, tetapi kini setelah sadar bahwa karya Tuhan itu ”ya dan amin”, ia tertawa penuh sukacita. Ada pergerakan tawa pada diri Sara. Tepatnya, ada perpindahan suasana batin dalam tawanya. Dari sinis ke sukacita, dari tertawa yang mengandung ejekan ke tertawa yang mengandung kesaksian (ay. 6)!
Bagaimana dengan tawa kita? Adakah dalam proses hidup yang nampak rumit dan panjang kita dapat tertawa sukacita karena sadar bahwa kita dilawat Tuhan melalui karya-Nya, yang kadang nampak berliku, namun sebetulnya diselenggarakan-Nya untuk kebaikan kita? Ataukah tawa kita getir dan masam gara-gara tak mampu melihat tenunan tangan-Nya?—DKL
TUHAN ADALAH ALLAH YANG HUMORIS!
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria