UTANG DAN PENGAMPUNAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 09 September 2016 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 11704 kali
Baca: Matius 6:5-14
Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. (Matius 6:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 29-32
Ini doa yang sulit! Dalam terjemahan versi New International Version (NIV), kata yang dipakai untuk “kesalahan” adalah debt, sedangkan frasa “orang-orang yang bersalah kepada kami” diterjemahkan our debtors. Nah, debt itu secara harfiah berarti utang. Jadi debtors adalah orang-orang yang berutang. Bila terjemahan NIV ini diikuti, ayat 12 jadi berbunyi, “Hapuskanlah utang kami, sama seperti kami menghapuskan utang semua orang yang berutang kepada kami.” Nah, bagaimana?
Kita sering hanya mau menerima penghapusan utang, tetapi agak kurang senang menghapuskan utang orang. Apalagi kalau utang orang itu dapat kita manfaatkan sebagai senjata untuk “menguasai” dirinya. Demikian pula bila kita menerapkannya untuk dosa dan kesalahan. Kita cenderung lebih gampang meminta Tuhan mengampuni dosa dan kesalahan kita daripada kita sendiri bertindak seperti Tuhan.
Kita perlu melihatnya dalam terang kemuliaan Allah. Tuhan Yesus hendak menyadarkan kita, bahwa mengampuni orang lain bukan terutama soal kehebatan pribadi, namun yang inti adalah soal memuliakan Tuhan. Bahkan konsekuensi timbangannya agak dibalik oleh Tuhan. Biasanya, kita mengampuni karena telah diampuni. Kali ini: Kita baru layak diampuni, dihapuskan “utang” kita, bila kita terlebih dahulu mengampuni dan menghapuskan “utang” orang lain. Berat? Ya. Memang tidak ringan. Tetapi di dalam hal yang tak gampang inilah justru terletak nilai kemuliaan Allah dalam hidup manusiawi kita.—DKL
TUHAN, AJARI KAMI UNTUK MENGAMPUNI
SEBAGAIMANA KAMI INGIN DIAMPUNI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria