HAMBATAN MENTAL
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 28 Agustus 2016 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 9233 kali
Baca: 1 Timotius 1:12-17
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. (1 Timotius 1:15)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 49-50
Seekor gajah sirkus patuh pada pawangnya. Ia mengangkat kedua kaki depan, menendang bola, berguling-guling, juga memijit si pawang. Ia tidak memberontak sekalipun tidak ada tali yang mengikatnya. Kalau ia mau menolak, tentu bukan hal sulit baginya. Cukup dengan melilitkan belalainya, manusia pasti kalah. Tetapi, ia tidak melakukannya karena telah dilatih untuk tidak melepaskan diri.
Pikiran kita dapat terhambat secara psikologis. Hambatan ini dapat muncul dari pengalaman hidup atau pergaulan yang keliru, trauma masa lalu, luka batin, pengalaman buruk pada masa kecil, cara pandang yang keliru, atau pembelajaran dan pendidikan yang tidak tepat. Kemunculannya bisa berupa kecanggungan bertindak, kesulitan berbicara, kesulitan mengaktualisasikan diri, juga dalam bentuk sindroma rendah diri.
Hambatan serupa juga bisa terjadi dalam kehidupan rohani. Masa lalu yang kelam sering membuat kita merasa tak layak di hadapan Tuhan sekalipun kita sudah bertobat. Iman kita jadi sulit bertumbuh. Kita perlu belajar dari Paulus yang oleh imannya kepada Tuhan menjadi bebas dari hambatan mental. Ia mengakui latar belakang hidupnya yang kelabu karena pernah menjadi penganiaya jemaat Allah. Tetapi Paulus juga mengakui bahwa Yesus Kristus menguatkannya, menganggapnya setia, dan memberi kepercayaan untuk terlibat dalam pelayanan. Paulus mengakui bahwa Yesus mengasihinya sebagai orang yang paling berdosa dan telah menunjukkan kesabaran-Nya. Bagaimana dengan kita?—EBL
TERUS MENGINGAT DOSA MASA LALU SETELAH BERTOBAT
SAMA HALNYA MENGANGGAP SEPI KEMURAHAN ALLAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria