KARENA CINTA
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 12 Juli 2016 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 18465 kali
Baca: Kejadian 29:15-30
Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. (Kejadian 29:20)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 101-105
Seorang perempuan menggendong anaknya selama berjam-jam. Seorang pria, temannya, ingin mencoba menggendong anak itu. Tak berapa lama, kedua tangan pria itu pun gemetar menahan beban. Pria itu pun buru-buru mengembalikan anak itu kepada ibunya. Ia heran bagaimana seorang perempuan kurus sanggup menggendong anak itu begitu lama. Perempuan itu menjawab, “Masalahnya bukan karena saya tidak lelah, tetapi saya menahan rasa lelah itu. Bukan karena tidak ada beban, melainkan mau menanggung beban itu. Karena saya mencintainya. Karena cinta, tidak ada beban yang terlalu berat untuk dipikul.”
Yakub sangat mencintai Rahel. Laban, ayah Rahel, memberinya syarat bekerja selama tujuh tahun jika ingin mendapatkan Rahel. Yakub menganggap tujuh tahun itu seperti beberapa hari saja karena cintanya kepada Rahel (ay. 20). Nyatanya, hal itu baru awal ujian bagi Yakub sebab Laban memperdayainya. “Bekerjalah tujuh tahun lagi!” kata Laban. Namun, karena sangat mencintai Rahel, Yakub tidak merasa berat untuk melaluinya. Bayangkan, empat belas tahun menunggu memiliki dan menyentuh Rahel, tanpa lelah dan tanpa berpaling!
Ketika kita memandang sebuah pekerjaan sebagai beban yang berat, hal itu akan benar-benar membebani kita. Begitu juga dengan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Jika kita melayani tanpa didasari cinta Tuhan, pelayanan kita tidak akan bertahan lama. Cintalah yang membuat kita mampu melewati tantangan seberat apa pun.—SYS
CINTA TUHAN ITU KUAT DAN MENGUATKAN KEHIDUPAN KITA,
MEMAMPUKAN KITA MENGHADAPI TANTANGAN YANG BERAT SEKALIPUN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria