KEFANAAN HIDUP
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 06 Juli 2016 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 9249 kali
Baca: Mazmur 90:1-12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 67-71
Dokter memvonis hidupnya tak akan lama lagi. Sepulang dari rumah sakit, pria itu segera mengubah tabiatnya. Ia jadi ramah dan memaklumi kekurangan bawahan di kantor. Ia rela bangun pagi demi menolong istri yang repot memasak sarapan dan menyiapkan anak ke sekolah. Ia tidak lagi membentak anaknya yang tampak lamban mengerjakan sesuatu. Vonis dokter membuatnya menghargai setiap kesempatan untuk meninggalkan kesan baik bagi orang lain.
Pemazmur memohon hikmat Tuhan, supaya dirinya dimampukan untuk menghitung hari-hari pemberian-Nya. Bukan supaya hari-hari segera berlalu, namun supaya ia memiliki hati yang bijaksana dalam menjalaninya. Dengan menyadari kesementaraan hidupnya, ia menjadikan Allah sebagai “rumah” baginya sehingga ia memiliki hubungan yang dekat dengan-Nya. “Debu dan rumput” menjadi gambaran kondisi dirinya yang begitu lemah di hadapan Allah Sang Pencipta yang begitu perkasa.
Ia juga meminta hikmat supaya dapat hidup dalam takut akan Allah serta mengizinkan Allah menjadi pengendali hidupnya yang begitu terbatas dan penuh dosa. Hanya Allah yang dapat diharapkan sebagai perteduhan yang kekal. Ya, pemazmur memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap kefanaan hidupnya. Kita pun perlu memiliki kesadaran seperti itu, dengan menyadari kerapuhan kita, demi menuju hikmat sejati: takut akan Tuhan. Niscaya kita dimampukan memandang segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah. Selanjutnya, kita terus belajar menjalani hidup secara bijaksana dengan mengandalkan pemeliharaan-Nya.—EBL
BEKERJALAH SEAKAN ENGKAU AKAN HIDUP SELAMANYA,
BERIBADAHLAH SEAKAN ENGKAU AKAN MATI BESOK PAGI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria