FOKUS KEPADA TUHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 29 Jun 2016 00:00
- Ditulis oleh Richard Tri Gunadi
- Dibaca: 12794 kali
Baca: 1 Samuel 26:1–25
TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN. (1 Samuel 26:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 23-30
Bagaimana mengampuni orang yang membuat kita dihukum, padahal kita tidak bersalah? Bisakah kita mengampuni orang yang membuat kita kehilangan pekerjaan, jauh dari keluarga, mengalami berbagai kesulitan, karena orang itu dengki pada kita? Kalau Tuhan memberi kita kesempatan membalas dendam, apa yang akan kita lakukan?
Saul sekali lagi mengejar Daud dengan mendatangi bukit Hakhila. Setelah Daud membiarkannya hidup di padang gurun En-Gedi, Saul rupanya belum tenang kalau Daud belum mati. Daud mengajak orang-orangnya turun ke tempat Saul tidur, dan Abisai bersedia mengikutinya (ay. 6). Meski dijaga banyak prajurit, uniknya semuanya tidur nyenyak karena campur tangan Tuhan (ay. 12). Saat berdiri di samping Saul yang tidur, terbuka lebar kesempatan bagi Daud menyelesaikan segala kesusahannya. Kalaupun ia tak mau mengotori tangannya, Abisai mengajukan diri untuk menancapkan tombak sekali saja pada Saul (ay. 8). Namun, Daud memilih melepaskan peluang untuk membunuh Saul (ay. 9). Ia sadar dirinya bukan hakim dan Saul adalah orang yang diurapi Tuhan. Ia pun hanya mengambil tombak dan kendi Saul, setelah itu mereka pergi.
Mengampuni menjadi sulit saat kita hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan pribadi. Mengampuni bisa kita lakukan saat kita memikirkan Tuhan dan kesejahteraan sesama. Kita dapat belajar dari Daud untuk mengampuni orang yang berbuat jahat kepada kita, dan menolak membalas dendam sekalipun ada kesempatan untuk itu.—RTG
MENGAMPUNI MENANDAKAN BAHWA KITA LEBIH MENGUTAMAKAN
KESEJAHTERAAN SESAMA DARIPADA KEUNTUNGAN PRIBADI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria