PANGGILAN HATI
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 18 April 2016 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 12580 kali
Baca: Keluaran 2:23-3:12
Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” (Keluaran 3:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 19-20
Kendati menggelandang akibat kediktatoran militer di negerinya, Brazil, Raimundo Arruda Sobrinho tetap melakukan kegemarannya: menulis puisi. Setiap hari selama tiga puluh lima tahun. Kebiasaannya yang janggal itu memantik minat dan niat Shalla Monteiro untuk menolong gelandangan tua itu. Lewat akun fesbuk yang ditanggapi khalayak, kehidupan Raimundo berubah. Kini, pada usia ke-77, karya-karya tulisnya diterbitkan dan digemari orang.
Panggilan hati Musa ialah membela yang lemah. Budak Israel yang dianiaya orang Mesir dibelanya (2:11-12). Anak-anak gadis Yitro yang diusir para gembala dibelanya (2:16-17). Hanya, pelariannya dari kejaran Firaun mengubah total kehidupannya. Dari seorang pangeran menjadi seorang gembala ternak. Setelah empat puluh tahun, masihkah panggilan hati itu menyala di hatinya? Simaklah kisah semak duri yang menyala. Tuhan menanam panggilan di hati Musa, kehidupan sekeras apa pun tak sanggup “membakar”-nya. Dorongan hati itu tetap “menyala” dan siap dipakai Tuhan pada waktu-Nya.
Adakah dorongan yang terus menyala di hati Anda untuk berbuat sesuatu? Melukis? Menulis? Melanjutkan studi? Membuka usaha sendiri? Merintis kegiatan sosial? Jangan lekas menyerah. Jika Tuhan “menyalakannya”, tiada yang mampu memadamkannya. Usia bukan alangan. Ayo, mulailah melangkah. Tekunilah. Waktu-Nya bukan waktu kita. Anda tak akan pernah terlampau tua untuk memenuhi sebuah panggilan hati.—PAD
PANGGILAN HATI YANG DARI TUHAN
TAK AKAN MUSNAH DIBAKAR OLEH WAKTU DAN KESUKARAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria