MAUKAH ENGKAU SEMBUH?
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 15 April 2016 00:00
- Ditulis oleh Denny Pranolo
- Dibaca: 14166 kali
Baca: Yohanes 5:1-18
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, "Maukah engkau sembuh?" (Yohanes 5:6)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 13-14
Apabila Anda berada di kolam Betesda saat itu dan mendengarkan pembicaraan Yesus dengan orang lumpuh yang terbaring di sana, bagaimana reaksi Anda? Mungkin Anda mengerutkan kening waktu mendengar Yesus bertanya, “Maukah engkau sembuh?”
Kening Anda mungkin akan lebih berkerut lagi ketika mendengar jawaban si lumpuh. Ia berkata, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai guncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Rupanya ia sudah terlalu lama terbaring di sana (38 tahun!) sehingga saat ada orang yang bertanya apakah ia mau sembuh, ia sudah kehilangan niat untuk sembuh dan malah mencari alasan kenapa ia tetap sakit.
Tanpa sadar kita pun suka berlaku seperti orang lumpuh tadi. Ada dosa-dosa, kebiasaan, atau hal-hal tertentu yang membuat kita “lumpuh” secara rohani dan hal itu sudah berlangsung cukup lama. Berulang kali Tuhan lewat berbagai cara menawarkan kesembuhan, tetapi kita dengan berbagai alasan menolaknya, karena sudah terlalu lama hidup dengan ikatan tersebut. Bahkan mungkin kita berpikir, tidak ada harapan lagi untuk kita dipulihkan.
Kabar baiknya, tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan, selama kita mau membuka diri. Rindukan kesembuhan, pemulihan yang Tuhan sediakan bagi kita. Jangan batasi diri dengan berpikir sudah tidak ada harapan. Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Bukalah hati dan biarkan kuasa-Nya membebaskan kita.—DP
JANGAN TERBURU-BURU MENUTUP PINTU HARAPAN AKAN PEMULIHAN.
JANGAN MENOLAK ULURAN TANGAN-NYA YANG MENAWARKAN KESEMBUHAN.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria