SAKSI YANG KELU
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 30 Maret 2016 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 10498 kali
Baca: Yunus 1:1-17
Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tak bersalah sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki. (Yunus 1:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 20-21
Setiap orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya punya banyak sebutan. Anak Allah. Terang dan garam dunia. Saksi Kristus. Surat Kristus yang hidup dan dibaca semua orang. Utusan Kristus yang menyaksikan perbuatan Allah yang besar dalam Kristus Yesus (Yoh. 1:12; Mat. 5:13-14; Kis. 1:8; 2 Kor. 3:2-3; 1 Pet. 2:9). Intinya, kita diminta menjadi saksi, agar banyak orang mengenal Allah dalam Kristus Yesus, Sang Penyelamat dunia.
Kenyataannya, sungguh ironis. Coba renungkan kisah Yunus ini. Banyak anak Tuhan berlaku seperti Yunus: bungkam, tak peduli nasib sesama yang sedang menuju kebinasaan. Bersyukur, Allah tak tinggal diam. Banyak orang berdosa yang kemudian mengenal Tuhan, takut kepada-Nya, berseru memohon belas kasihan-Nya, karena sadar mereka akan binasa, dan menyerahkan hidup kepada Allah. Ini terjadi bukan karena diberi tahu oleh orang yang sudah percaya kepada Tuhan. Ketika saksi Kristus bungkam, melalui situasi dan bahaya yang mengancam, Allah sanggup berbicara dan menolong mereka untuk mengenal Allah yang benar. Ya, jika umatNya berhenti memuji dan menyaksikan kebenaran, kasih, dan rahmat Allah, Dia sanggup membangkitkan batu-batu bisu untuk mewartakan kebesaran-Nya (Luk. 19:40).
Bukankah suatu kehormatan, jika Dia berkenan memilih dan mengutus kita menjadi saksi-Nya yang hidup? Agar melalui tutur kata kita, banyak orang boleh mengenal Allah dan diselamatkan oleh-Nya melalui penebusan Kristus.—SST
JANGAN LELAH BEKERJA DI LADANG TUHAN;
ROH KUDUS MENOPANG DAN MEMBERI KEKUATAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria